JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia menjadi inisiator lahirnya pernyataan bersama yang dikeluarkan Menlu ASEAN pada HUT ASEAN ke-53 yang jatuh pada 8 Agustus 2020.
Retno menyebut, Indonesia ingin agar ASEAN menjadi lokomotif bagi perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini.
"Kita tahu situasi saat ini menghadirkan tantangan yang semakin berat agar ASEAN dapat melanjutkan peran ini. ASEAN tidak perlu dan tidak boleh terjebak dalam rivalitas negara-negara besar di kawasan," kata Retno dalam konferensi pers secara daring, Kamis (13/8/2020).
"Dan sebaliknya, kerja sama dan kolaborasi harus diperkuat. ASEAN justru harus terus memberikan dorongan bagi upaya mempererat kerjasama dan kolaborasi di kawasan," kata dia.
Baca juga: HUT Ke-53 ASEAN, 150 Kotak Bantuan Covid-19 Dikirim ke Keluarga Peru
Ia menegaskan bahwa prinsip-prinsip yang ada dalam Treaty of Amity and Cooperation (TAC), The Zone of Peace Freedom and Neutrality (Zopfan) dan Bali Principles harus dipertegas kembali.
Menurut Retno, inisiatif Indonesia itu disambut baik oleh negara-negara anggota ASEAN.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi terhadap Vietnam selaku Ketua ASEAN dan negara anggota ASEAN lainnya yang menyambut baik inisiatif Indonesia ini, serta memperkuat draf yang telah disiapkan oleh Indonesia," ujar dia.
Pernyataan yang diusulkan Indonesia kemudian dikembangkan serta diperkuat oleh negara ASEAN melalui proses pembahasan matang.
Menlu ASEAN pun mengeluarkan delapan pesan utama terkait pentingnya menjaga kedamaian dan stabilitas di Asia Tenggara (ASEAN Foreign Ministiers' Statement on The Importance of Maintaining Peace and Stability in Southeast Asia).
Dalam pernyataannya, delapan pesan utama Menlu ASEAN yaitu sebagai berikut:
1. Menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang damai, aman, netral, dan stabil.
2. ASEAN tetap bersatu, kohesif, dan miliki ketahanan dalam memajukan prinsip-prinsip dalam ASEAN Charter.
3. Pentingnya menjaga semua prinsip yang tertera dalam TAC (Treaty of Amity and Cooperation), ZOPFAN (The Zone of Peace, Freedom and Neutrality), dan Bali Principles.
Baca juga: 6.352 Kasus Baru Corona di Filipina, Peningkaan Harian Tertinggi di ASEAN
4. Meminta semua pihak untuk menahan diri dari aktivitas yang dapat meningkatkan eskalasi di kawasan.
5. Meminta agar terus dibangun strategic trust di kawasan dengan cara-cara damai melalui dialog dan kerja sama.
6. Menegaskan sentralitas ASEAN dan melanjutkan kerja sama dengan mitra ASEAN melalui ASEAN-led mechanism.
7. Menegaskan prinsip yang ada dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik (AOIP).
8. Menegaskan dukungan terhadap prinsip-prinsip multilateralisme sesuai Piagam PBB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.