Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Rakabuming: Untuk Bangun Negara, Saya Mulai dari Solo Dulu

Kompas.com - 12/08/2020, 17:02 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo sekaligus kandidat calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, dirinya sepakat dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahwa untuk membangun negara harus dimulai dari bawah.

Oleh karena itu, Gibran mengatakan, ia ingin memulai hal tersebut dari Kota Solo, Jawa Tengah bersama Teguh Prakosa yang menjadi pasangannya dalam Pilkada Solo 2020.

"Saya sangat setuju dengan apa yang disampaikan Pak Zulkifli tadi, untuk membangun sebuah negara saya mulai dari Solo dulu dan saya yakin tidak bisa melibatkan satu pihak saja," kata Gibran di rumah dinas Zulkifli Hasan, Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Didukung Golkar, Gibran: Menambah Kekuatan Politik untuk Menang

Gibran juga mengatakan, kerja sama dengan PAN di Pilkada Solo bertujuan untuk memajukan kota kelahirannya dan mewujudkan aspirasi warga Solo.

"Saya dan Pak Teguh siap untuk melakukan komunikasi intensif dan koordinasi dengan keluarga besar PAN di Solo dan Jawa Tengah," ujarnya.

Gibran mengatakan, rekomendasi yang diberikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kepada dirinya dan Teguh adalah amanah untuk memenangkan Pilkada Solo.

Oleh karenanya, menurut Gibran, dengan dukungan PAN kekuatan politik akan menjadi semakin besar.

"Hadirnya kerja sama dengan PAN ini tentunya akan jadi tambahan kekuatan politik untuk bisa memenangkan kontestasi pada 9 Desember nanti. Terima kasih, Pak Zul," ujar Gibran.

Baca juga: PAN Resmi Usung Gibran-Teguh di Pilkada Solo

Awalnya, Zulkifli mengatakan, PAN percaya pada konsep regenerasi kepemimpinan.

Ia mencontohkan, Perdana Menteri di Kanada berusia sekitar 40 tahun, sementara Gibran di usia sekitar 30 tahun di posisi bakal calon wali kota Solo.

"Nah sekarang kita lihat perdana menteri Kanada usia 40 tahun, ini baru walkot, Kalau walkot ikut jejak ayahanda kan, kan walkot, gubernur, berapa lagi nambah tuh, bisa 10 tahun. Sekarang usia 30-an, pas itu," kata Zulkifli.

Lebih lanjut, Zulkifli juga mengatakan, kepimpinan kalangan muda akan membawa dinamika yang baik bagi bangsa yang bergerak menuju masa depan yang lebih baik.

"Sekali lagi Gibran mulai dari level kota, tentu ini preseden yang baik untuk semua calon pemimpin di masa depan, mulai dari bawah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com