"Memang itu inisiatif kami mengadakan masker. Yang semula masyarakat tidak pakai, kemudian mau mendengarkan dan tergerak untuk memakai masker," kata dia.
Baca juga: Jokowi Saksikan Penyuntikan Calon Vaksin Covid-19 ke Relawan
Hashfi mengatakan, kegiatan sosialisasi selama 31 hari ini memang bertujuan menyadarkan masyarakat untuk menerapkan kebiasaan baru.
Protokol kesehatan seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan terus disampaikan agar masyarakat sadar pentingnya memutus mata rantai penularan.
"Kenapa harus pakai masker, jaga jarak, cuci tangan? Sebab Covid-19 ini akan berhenti penyebarannya jika tak lagi ada inang (tubuh manusia yang tertular) dan ketika sudah lewat 2 pekan dari inangnya Covid-19 ini sudah tak ada," kata dia.
"Jadi ketika kita sudah bisa hentikan penularan lewat adaptasi kebiasaan baru, ini kita akan mempercepat putus mata rantai," ujar Hashfi.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Aries Junaedi mengatakan, para relawan bertugas memberikan sosialisasi selama 31 hari penuh.
Baca juga: 3 Bulan Tak Pulang ke Rumah, Relawan Covid-19: Rindu Sekali Jumpa Keluarga
Sosialisasi dilaksanakan secara online dan offline.
" Relawan kami bekali seluruh informasi protokol kesehatan dari Satgas Penanganan Covid-19. Kita titip pesan memang protokol itu harus diulang-ulang," kata Aries.
"Soal pakai masker, jaga jarak, cuci tangan harus selalu disampaikan," ucap dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan