JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, pemangkasan eselon di lembaga pemerintahan telah mencapai lebih dari 60 persen hingga akhir Juli 2020.
Hingga saat ini, pemangkasan eselon masih terus berjalan.
“Alhamdulillah sampai akhir Juli ini sudah hampir 68 persen menyederhanakan birokrasi menjadi dua level. Peralihan jabatan dari struktural menjadi fungsional,” ujar Tjahjo saat mengisi webinar bertajuk "Menjaga Netralitas ASN di Pilkada 2020", Senin (10/8/2020).
Baca juga: Wapres Sebut Pemangkasan Perusahaan BUMN demi Hadapi Persaingan Global
Pemangkasan eselon ini merupakan perintah Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Presiden meminta agar jabatan struktural hanya diisi dua level eselon saja, yakni eselon I dan eselon II.
Sementara itu, untuk eselon III, IV, dan V dialihkan ke jabatan yang bersifat fungsional.
Menurut Tjahjo, pada Desember mendatang, pemangkasan eselon ini dijadwalkan bisa selesai.
Selanjutnya, Kemenpan RB berencana membuat rekrutmen ASN yang lebih baik.
“Target kami Desember selesai. Sehingga tahap berikutnya akan kita susun sebuah perencanaan untuk rekrutmen ASN yang baik," kata Tjahjo.
"Lalu juga ada new normal, kita juga persiapkan dengan baik, sistem merit, kesejahteraan pegawai," ucap Tjahjo.
Sebelumnya, Tjahjo mengatakan, pemangkasan eselon di lembaga pemerintah akan dilakukan bertahap.
"Arahan Bapak Presiden hati-hati. Bertahap tapi cepat karena menyangkut layanan publik, mempercepat investasi. Kami ingin paling lama enam bulan konsep itu cepat, dengan konsep matang tinggal memasukkan saja," ujar Tjahjo di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Baca juga: Tjahjo Kumolo: Penyederhanaan Birokrasi Sudah Lebih dari 60 Persen
Tjahjo mengatakan, Kemenpan RB telah menyusun program pemangkasan eselon di kementerian dan lembaga pemerintahan, baik di pusat maupun daerah.
Program tersebut telah dipaparkan kepada seluruh kementerian dan lembaga pemerintahan di pusat dan daerah.
Nantinya, Kemenpan RB menampung masukan dari seluruh kementerian dan lembaga agar program dapat dijalankan dengan baik.
Tjahjo juga mengatakan, pemangkasan eselon tersebut sangat penting dilakukan untuk memperlancar masuknya investasi ke Indonesia dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"Karena daerah harus mempercepat izin investasi. Kemudian dengan izin investasi yang cepat pertumbuhan ekonomi daerah juga akan maju," ujar Tjahjo.
"Jadi reformasi birokrasi jujur sekarang ini baru operasi kulitnya saja padahal untuk membuat reformasi birokrasi itu harus operasi jantung. Ada reformasi budayanya, strukturalnya," kata politisi PDI-P itu.
Baca juga: Menpan RB: Birokrasi Terus Disederhanakan, Ada Kementerian yang Berani Pangkas Eselon I
Rencana pemangkasan eselon di kementerian dan lembaga berawal saat Presiden Joko Widodo menilai keberadaan eselon I-IV di kementerian/lembaga terlalu banyak.
Jokowi ingin agar struktur eselonisasi ini disederhanakan. Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidatonya usai dilantik sebagai Presiden RI 2019-2024, Minggu (20/10/2019) lalu.
"Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa tidak kebanyakan? Saya minta untuk disederhanakan menjadi 2 level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.