Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascaledakan di Lebanon, Polisi Awasi Gudang Penyimpanan Amonium Nitrat

Kompas.com - 07/08/2020, 16:21 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Rycko Amelza Dahniel memberi arahan kepada jajarannya untuk memeriksa gudang penyimpanan bahan peledak jenis amonium nitrat.

Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono.

Argo pun membenarkan bahwa arahan tersebut terkait peristiwa ledakan besar di Beirut, Lebanon, beberapa hari lalu.

“Iya, polisi melakukan pengawasan dan pengecekan gudang penyimpanan amonium nitrat,” kata Argo ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (7/8/2020).

Dilansir dari ANTARA, arahan Kabaintelkam tertuang dalam surat telegram bernomor STR/1459/VIII/LOG.7.6.1./2020 tertanggal 6 Agustus 2020.

Baca juga: Deretan Ledakan akibat Amonium Nitrat dalam Catatan Sejarah

Surat yang ditandatangani Rycko tersebut ditujukan kepada para kapolda serta Direktur Intelijen dan Keamanan (Dir Intelkam) Polda.

Disebutkan dalam surat bahwa terdapat lima produsen bahan peledak di Indonesia yang memproduksi jenis amonium nitrat dan amonium nitrat fuel oil (ANFO).

Lalu, terdapat 36 gudang bahan peledak milik importir dan 825 gudang bahan peledak milik pengguna akhir untuk kegiatan tambang, migas, dan non-tambang.

Melalui surat tersebut, Rycko meminta para kapolda melakukan langkah antisipasi penyalahgunaan bahan peledak serta mencegah kelalaian dan sabotase.

Baca juga: Ledakan di Lebanon, Amonium Nitrat Tak Mudah Diledakkan, dan Spekulasi yang Muncul

Caranya, mengecek sistem pengamanan fasilitas, prosedur keselamatan pertama, sistem pengamanan proses, rencana tanggap darurat, serta pengamanan fisik satpam dan Polri.

Seluruh polda juga diminta meningkatkan kewaspadaan pengamanan saat produksi dan distribusi bahan peledak komersial.

Sekaligus, meningkatkan pengamanan dan pengecekan jumlah stok serta sisa bahan peledak.

Arahan Rycko berikutnya adalah melaksanakan pengecekan rutin dan insidentil sesuai Peraturan Kapolri Nomor 17 Tahun 2017 tentang Perizinan Pengamanan, Pengawasan, dan Pengendalian Bahan Peledak Komersil.

Baca juga: Ledakan Lebanon dan Fakta-fakta soal Amonium Nitrat...

Terakhir, Kabaintelkam mengarahkan jajarannya berkoordinasi dengan produsen, importir, distributor, dan pengguna akhir agar mematuhi dan melaksanakan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.

Diberitakan, ledakan yang terjadi di ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa (4/8/2020), menimbulkan korban jiwa sedikitnya 135 orang dan korban luka 5.000 orang.

Menurut otoritas setempat, ledakan disebabkan pengapalan besar-besaran pupuk pertanian atau amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan Beirut tanpa tindakan pencegahan keamanan selama bertahun-tahun.

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan ada 2.750 metrik ton amonium nitrat di sana.

Hingga kini penyelidikan terhadap penyebab ledakan di Lebanon terus berlanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com