Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 7 Kandidat Vaksin yang Sedang Uji Klinis Tahap Ketiga

Kompas.com - 07/08/2020, 06:07 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini ada tujuh kandidat vaksin di dunia yang perkembangannya paling maju. Ketujuhnya tengah menjalani uji klinis tahap ketiga.

Ketujuh vaksin itu yakni dari Sinovac, Wuhan Institute of Biological Product bekerja sama dengan Sinopharm, dan Beijing Institute of Biological Products yang juga bekerja sama dengan Sinopharm.

Lalu, dari Pfizer dan BioNTech, serta dari University of Oxford bekerja sama dengan Astrazeneca. 

"Selanjutnya dari Moderna, dan terakhir adalah dari University of Melbourne dan Murdoch Children Research Institute," lanjut Wiku dalam keterangan pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (6/8/2020).

Baca juga: Catat, Ini 6 Tempat Lokasi Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Bandung

Wiku menambahkan, uji klinis tahap ketiga ini diberikan kepada ribuan orang untuk memastikan keamanannya, termasuk efek samping yang jarang terjadi serta keefektifannya.

Guru Besar Universitas Indonesia ini juga mengatakan, semua pihak yang ada di dunia berusaha untuk mendapatkan vaksin yang aman dan efektif untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, termasuk Indonesia.

"Kami juga tetap berusaha keras agar bisa mendapatkan vaksin ini dalam jumlah yang besar untuk bisa melindungi rakyat Indonesia lainnya," lanjut Wiku.

Adapun uji klinis vaksin virus corona (Covid-19) dimulai 11 Agustus 2020. Sementara simulasinya sejak 6 Agustus 2020. 

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz *** Local Caption *** 
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz *** Local Caption ***
“Hari ini dilakukan simulasinya,” ujar ketua tim penelitian uji klinis tahap 3 calon vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kusnandi Rusmil, di Bandung, Kamis (6/8/2020).

Di Indonesia, vaksin yang sedang diuji klinis adalah Sinovac. 

Kusnandi menjelaskan, penyuntikan kandidat vaksin terhadap relawan diperkirakan berlangsung selama satu hingga dua bulan.

Jangka waktu tersebut bisa lebih cepat bergantung jumlah relawannya, apakah sudah mencukupi atau tidak.

Baca juga: 800 Orang Mendaftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Pada dasarnya, kata Kusnandi, relawan yang disuntik calon vaksin Covid-19 layaknya orang yang hendak menunaikan ibadah haji.

Setelah disuntik vaksin atau imunisasi, para calon jemaah haji diperbolehkan terbang ke Arab Saudi.

Begitu pun dengan relawan Covid-19, setelah divaksin mereka dipersilakan untuk bepergian.

Menurut Kusnandi, yang terpenting seseorang yang akan menjadi relawan harus sehat.

“Nanti kan diperiksa sama dokternya. Sehat atau tidak, boleh enggak menjadi sukarelawan,” imbuh Kusnandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com