Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Ketua IIPG Minta Perempuan Golkar Aktif di Medsos Publikasikan Programnya

Kompas.com - 05/08/2020, 19:22 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Yanti Airlangga Hartarto, meminta kader Perempuan Partai Golkar menangkap peluang di zaman teknologi media digital.

Hal tersebut bukan hanya untuk mendapatkan suara dan simpati publik, tetapi juga buat berkomunikasi. Pasalnya, saat ini teknologi media digital menjadi hal esensial untuk bisa bertahan di dunia politik.

“Perempuan Golkar Indonesia sangat aktif dan memiliki program-program yang baik. Namun akan lebih baik jika program dan keaktifan tersebut terpublikasi di media sosial (medsos). hal ini tentunya akan mendukung kemajuan Partai Golkar,” kata Yanti, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Hal tersebut dikatakan Yanti, saat membuka dan memberi sambutan dalam diskusi virtual bertajuk Pelatihan Virtual Komunikasi Efektif Menggunakan Facebook dan Instagram, di Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Baca juga: Ketua DPP Golkar Nilai Jokowi Ingin Menteri Gerak Cepat Tangani Pandemi

Untuk diketahui, diskusi tersebut diselenggarakan Bidang Media dan Opini Partai Golkar (MPO) serta Perempuan Golkar Untuk Indonesia, bekerja sama dengan Facebook Indonesia.

Kurang lebih sebanyak 250 Perempuan Partai Golkar mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias

Terkait pelenggaraan pelatihan tersebut, Manajer Kebijakan Publik Facebook Indonesia Hazelia Margaretha, menyambut baik kerja sama dengan MPO dan Perempuan Golkar Untuk Indonesia

“Program pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Facebook untuk memperkuat demokrasi Indonesia, dengan menjalin kerja sama yang lebih erat dengan berbagai instansi, organisasi politik, dan pemerintah,” kata Hazelia.

Baca juga: Bersama DPP Partai Golkar, Pimpinan Ormas Tri Karya Bahas Kebijakan New Normal

Hazelia pun berharap, dengan pelatihan tersebut kader Perempuan Golkar dapat menggunakan sosial media dalam membangun hubungan dengan konstituen dan mendengar aspirasi masyarakat.

Senada dengan Hazelia, Yanti mengatakan, saat ini banyak pihak yang memanfaatkan media sosial guna membangun opini untuk mendukung tujuan politik.

“Dengan adanya media sosial, tidak ada lagi hambatan untuk berkomunikasi maupun berdiskusi dengan masyarakat,” kata Yanti.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia perlu menyiapkan perluasan infrastruktur telekomunikasi untuk memasuki masa transformasi digital.

Bahkan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, transformasi digital penting dalam penanggulangan Covid-19.

Baca juga: Ketum Golkar Apresiasi Dukungan Demokrat terkait Kebijakan Pemerintah Tangani Covid-19

Ketua DPP Partai Golkar bidang MPO sekaligus Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid pun mengatakan, transformasi digital yang dicanangkan pemerintah akan membuat media sosial berkembang semakin pesat sehingga dapat berdampak besar pada ranah politik.

Lebih lanjut, Meutya menambahkan, media sosial telah menjadi media baru untuk mempengaruhi perilaku politik pemilih, serta membangun persepsi atas tindakan atau keputusan aktor-aktor politik.

“Interaksi yang terjadi di media sosial menjadi penting karena dapat menunjukan pencapaian-pencapaian dan gagasan yang dapat memberi gambaran kepada masyarakat terkait kinerja aktor politik,” kata Meutya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com