BELAKANGAN ini beredar luas berita tentang rencana pembelian pesawat mliter untuk Angkatan Perang, seperti yang dikutip dari Kompas.com sebagai berikut:
"Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan ingin memborong pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas milik militer Austria. Hal itu diutarakan Prabowo dalam surat yang dikirimkannya ke Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner."
Sebelumnya ada pula berita dari sumber yang sama seperti di bawah ini:
"Pemerintah Indonesia dan Rusia sepakat melakukan imbal beli dalam pembelian 11 pesawat Sukhoi SU-35 dengan sejumlah komoditas nasional. Barter tersebut terealisasi setelah ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MOU) antara BUMN Rusia, Rostec, dengan BUMN Indonesia, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia."
Baca juga: Menhan: Proses Beli 11 Sukhoi Terhambat karena Mekanisme Imbal Dagang dengan Rusia
Sebelumnya lagi tersiar berita seperti ini:
"Departemen Luar Negeri Amerika Amerika Serikat (AS) telah memberi lampu hijau bagi Bell Textron Inc untuk menjual heli tiltrotor MV-22 osprey Block C ke Indonesia. Menurut keterangan dari DSCA, pemerintah Indonesia telah mengajukan rencana pembelian delapan unit helikopter MV-22 Osprey Block C, dengan nilai total pembelian mencapai 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 28,9 triliun).
Kabar itu mendapat beragam respons di dalam negeri, sebagian publik menyambut positif karena helikopter angkut itu dinilai cocok digunakan di medan seperti di Indonesia, namun sebagian lain menilai pembelian itu terlalu mahal, dan ada opsi yang lebih murah."
Baca juga: MV-22 Osprey, antara Klaim Amerika, Pendekatan Rusia, dan Desakan Jokowi
Ketiga kutipan berita di atas yang juga termuat di berbagai media lainnya serta-merta mengundang banyak pertanyaan, tentang apa dan bagaimana tata cara memilih dan atau rencana membeli pesawat terbang militer untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Perang.
Pesawat mana yang lebih baik dan pesawat mana pula yang dianggap cocok untuk dipilih masuk dalam arsenal kekuatan sistem pertahanan udara Indonesia.
Diskusi berkembang pula, mana yang lebih baik: membeli pesawat terbang bekas atau membeli pesawat terbang baru.
Lebih jauh lagi ada pula pembicaraan tentang mana yang lebih menguntungkan membeli pesawat terbang dengan moda imbal beli, atau kredit, atau tunai.
Intinya adalah banyak yang mempertanyakan tentang bagaimana sebenarnya proses pemilihan pesawat terbang militer yang akan digunakan sebagai alat utama sistem persenjataan Angkatan Perang, apakah itu Angkatan Darat, Angkatan Laut, atau Angkatan Udara.
Baca juga: Anggota Komisi I Sebut Pembelian Eurofighter Typhoon Bekas Sulit Terwujud