Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eijkman Kembangkan Platform Sub Unit Protein untuk Vaksin Covid-19 Tanah Air

Kompas.com - 02/08/2020, 14:34 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga biologi molekuler Eijkman tengah melakukan penelitian terhadap kandidat vaksin Covid-19 asal Indonesia dengan mengembangkan platform sub unit protein.

"Apa yang kita pilih adalah sub unit protein," ujar Wakil Kepala Lembaga Eijkman Herawati Sudoyo dalam diskusi virtual, Minggu (2/8/2020) siang.

Herawati menjelaskan, penerapan platform sub unit protein tersebut menyasar pada bagian tertentu pada virus corona.

Baca juga: Eijkman Targetkan Kandidat Vaksin Covid-19 Tersedia Awal 2021

Bagian tersebut kemudian diperuntukan sebagai antigen yang diharapkan dapat merangsang di tubuh manusia.

Dari protein tersebut, kemudian akan dirangsangkan kepada tubuh manusia agar bisa digunakan.

Setelah ekspresi tersebut terjadi, pihaknya akan kembali melakukan pengujian di tingkat laboraturium hingga level tiga.

Kemudian, sesudah mendapat bibit vaksin tersebut, langkah selanjutnya memberikan kandidat tersebut kepada perusahaan industri, yakni PT Bio Farma (Persero), agar dapat diproduksi.

Baca juga: Rusia Klaim Setujui Vaksin Virus Corona pada Pertengahan Agustus

Namun, sebelum diberikan kepada perusahaan industri, pihaknya lebih dulu melakukan uji coba kepada hewan.

Kemudian disusul uji klinis fase pertama, kedua, dan ketiga terhadap manusia.

"Uji klinis fase satu orangnya sedikit, fase dua lebih banyak lagi, (kemudian) fase ketiga," terang Herawati.

Walaupun begitu, upaya untuk mengantongi kandidat vaksin tersebut saat ini baru sampai pada tingkat laboraturium.

"Semuanya itu dilakukan dulu di tingkat laboraturium, jadi itu yang dilakukan lembaga Eijkman," kata Herawati.

Baca juga: LIPI Targetkan Buat Vaksin Berbentuk Spray, Kapan Selesainya?

Diketahui, untuk menangani Covid-19 secara mandiri, Indonesia mengembangkan calon vaksin bernama Merah Putih.

Kerja sama penelitian vaksin tersebut dilakukan antara Lembaga Eijkman, LIPI, Bio Farma, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Tim Percepatan Vaksin Nasional yang terdiri dari Kemenristek, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com