Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Ketimpangan Tes Covid-19 di Daerah di Tengah Penambahan Kasus

Kompas.com - 02/08/2020, 08:30 WIB
Devina Halim,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah sejak pengumuman kasus perdana pada 2 Maret 2020. Di sisi lain, upaya pemerintah dalam mendeteksi penyakit ini masih mengalami kendala.

Salah satunya, lantaran masih adanya ketimpangan di dalam pemeriksaan virus corona di daerah.

Data pemerintah hingga Sabtu (1/8/2020) menunjukkan, terdapat 109.936 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Dalam 24 jam terakhir, Indonesia mencatatkan penambahan sebanyak 1.560 kasus baru.

Informasi tersebut disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 melalui laman Covid19.go.id yang diakses Kompas.com pada Sabtu sore.

Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah sebanyak 2.012 orang dalam satu hari.

Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali dinyatakan negatif virus corona berdasarkan hasil pemeriksaan melalui metode polymerase chain reaction (PCR).

Baca juga: BNPB Akui Ada Ketimpangan Tes Covid-19 Antar-daerah

Dengan begitu, Indonesia mencatatkan pasien sembuh sebanyak 67.919 orang atau 61,8 persen dari total kasus.

Masih merujuk data yang sama, pemerintah juga melaporkan adanya pasien yang meninggal dunia sebanyak 62 orang.

Jumlah tersebut menambah total pasien meninggal menjadi 5.193 orang.

DKI Jakarta tertinggi

Pada periode 31 Juli-1 Agustus, Provinsi DKI Jakarta kembali mencatatkan penambahan kasus baru tertinggi.

Dari data yang dibagikan kepada wartawan, terdapat 368 kasus baru di Ibu Kota.

Tercatat, empat provinsi lainnya juga mencatatkan penambahan kasus baru dengan jumlah di atas 100.

Rinciannya, Jawa Timur (235 kasus baru), Jawa Tengah (143 kasus baru), Gorontalo (142 kasus baru), dan Sulawesi Selatan (130 kasus baru).

Namun, di sisi lain, delapan provinsi tidak memiliki kasus baru, yaitu Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Perkantoran Jadi Klaster, IAKMI Pertanyakan Penerapan Protokol Covid-19 pada Transportasi Umum

Kemudian, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Lampung, dan Nusa Tenggara Timur.

Suspek

Di sisi lain, pemerintah juga masih mencatat adanya 57.816 orang suspek terkait Covid-19.

Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), suspek merupakan istilah pengganti untuk pasien dalam pengawasan (PDP).

Tes spesimen

Adapun penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 diketahui berdasarkan hasil  pemeriksaan spesimen.

Berdasarkan data pemerintah, tak kurang dari 11.190 spesimen diperiksa dari 9.355 orang yang diambil spesimennya. 

Sebagai informasi, spesimen dari satu orang dapat diambil lebih dari satu kali. Spesimen tersebut kemudian diperikse dengan metode pemeriksaan PCR dan tes cepat molekuler (TCM).

Hingga Sabtu kemarin, sebanyak 1.517.381 spesimen dari 875.894 orang diperiksa terkait Covid-19.

Ketimpangan tes

Di sisi lain, pemerintah menyebut masih terdapat ketimpangan di dalam pemeriksaan virus corona di daerah.

Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengungkapkan, sejumlah daerah belum melakukan pemeriksaan tes Covid-19 sesuai yang disarankan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Belum semua wilayah di Indonesia memenuhi saran dari WHO yang satu tes per 1.000 (penduduk) per minggu," kata Agus dalam diskusi virtual, Sabtu (1/8/2020).

Berdasarkan catatan BNPB, baru delapan provinsi yang memenuhi saran WHO, yaitu Sumatera Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, dan Papua.

Baca juga: Menurut IAKMI, Perpres Nomor 82 Tahun 2020 Tak Sejalan dengan Semangat Reformasi Birokrasi Jokowi

Menurutnya, minimnya tes di daerah berimbas pada tak tercapainya jumlah tes secara nasional sesuai target WHO, sebanyak 38.722 orang per hari atau 271.062 orang per pekan.

Dalam satu pekan terakhir, Indonesia baru memeriksa rata-rata 22.788 spesimen per hari.

Meski jumlah tes Covid-19 di Tanah Air masih kalah dengan negara lain, Agus memastikan pemerintah terus berupaya mencapai jumlah sesuai saran WHO.

Dengan 270 laboratorium dan laboratorium bergerak, BNPB bahkan menilai jumlah tes di Indonesia dapat mencapai 40.000 spesimen per hari.

"Kalau kami hitung sebenarnya potensinya kalau 30.000 sampai 40.000 masih cukup," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com