Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Pastikan Etty Toyib dan Tiga ABK Korban Sandera di Perairan Gabon Sehat

Kompas.com - 30/07/2020, 14:37 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa, tenaga kerja Indonesia (TKI) mantan terpidana mati di Arab Saudi Etty binti Toyib, juga tiga anak buah kapal (ABK) Kapal Amerger yang telah bebas dari sandera perompak di Perairan Gabon telah menjalani rangkaian protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Ia pun memastikan Etty dan tiga ABK tersebut dalam kondisi sehat.

"Setelah ketibaan, kami pastikan bahwa protokol kesehatan dijalankan secara ketat," kata Retno melalui telekonferensi, Kamis (30/7/2020).

"Alhamdulillah semua dari saudara-saudara kita dalam kondisi yang sehat, telah melalui semua aturan yang ditetapkan pemerintah terkait protokol kesehatan," ujar dia.

Baca juga: KJRI Jeddah: 13 WNI Ekspatriat Tercatat sebagai Jemaah Haji 2020

Retno mengatakan, karena sudah mengikuti rangkaian protokol kesehatan, maka Etty beserta tiga ABK tersebut bisa dikembalikan ke pihak keluarga.

Pengembalian itu dilakukan secara resmi oleh Retno hari ini.

"Oleh karena itu, setelah dinyatakan selesai protokol kesehatannya, maka pada hari ini dapat bertemu kembali dengan keluarga," ujar dia.

Diketahui, hari ini Etty beserta tiga ABK Kapal Ameger atas nama Aldi Fauziansyah Suwandi, Amin Sumardi dan Sobirin telah dikembalikan ke keluarganya masing-masing.

Baca juga: TKI Eks Terpidana Mati dan ABK Korban Sandera Dikembalikan ke Keluarga

Menurut Retno, pembebasan Etty bukanlah perkara yang mudah, sehingga membutuhkan bantuan banyak pihak.

Sedangkan, pembebasan sandera di perairan Gabon pun juga memerlukan koordinasi dengan banyak pihak lintas negara.

Di antaranya koordinasi dengan Pemerintah Abuja, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Perancis, pemerintah Nigeria hingga pemerintah Korea Selatan.

"Serta kementerian lembaga terkait antara lain Kemenko Polhukam, TNI serta BIN," ujar dia.

Baca juga: BP2MI Desak KBRI Arab Saudi Kawal Serius Dugaan Penyiksaan TKI hingga Kondisinya Kritis

Retno mengatakan, pembebasan ini adalah bukti bahwa pemerintah selalu berusaha melindungi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri.

Ia pun memastikan mesin diplomasi yang dilakukan Kementerian Luar Negeri akan terus berjalan.

"Kementerian Luar Negeri tentunya tidak akan berhasil menjalankan musi tanpa kerja sama dengan yang lain," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com