Jumlah tersebut dinilai tidak memadai, mengingat total populasi Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa.
Kritik kepada pemerintah terkait masih minimnya jumlah tes di Indonesia disampaikan salah satunya oleh organisasi KawalCOVID19.
Dalam sebuah utas yang diunggah di Twitter, Selasa (28/7/2020) berjudul Berpacu Lawan Pandemi, mereka melampirkan bukti rendahnya kapasitas tes di Indonesia bila dibandingkan dengan negara-negara lain.
Dalam utas tersebut KawalCOVID19 juga menyebut bahwa pemerintah perlu menaikkan kapasitas tes Indonesia hingga 300.000 per hari.
Juru Bicara KawalCOVID19 Miki Salman mengatakan, dengan mengunggah utas tersebut mereka sebenarnya meminta pemerintah untuk mencoba fokus ke satu hal saja dalam penanganan pandemi ini.
"Kalau tidak ada hal lain yang bisa pemerintah lakukan, satu hal saja yang harus pemerintah lakukan untuk menyelesaikan ini, yaitu meningkatkan kapasitas tes," kata Miki.
Baca juga: Covid-19 di Indonesia Capai 100.000 Kasus, Situasi Masih Krisis, dan Kewaspadaan Kita
Angka 300.000 tes memang terlihat besar dan berkali lipat dibanding jumlah kapasitas tes yang dilakukan Indonesia saat ini.
Namun, Miki mengatakan, bila dibandingkan dengan negara lain, kapasitas tes Indonesia saat ini masih sangat rendah.
"Tentunya semakin besar negara, ya harus lebih besar tesnya," kata Miki.
Ia menganalogikan penyebaran pandemi Covid-19 ini seperti kebakaran hutan, sementara penanganan yang dilakukan pemerintah adalah memadamkannya dengan selang, alias belum maksimal.
Menurutnya alasan tes menjadi sangat penting adalah untuk mengetahui penyebaran orang-orang yang terinfeksi virus corona, sehingga mereka yang tidak terinfeksi masih bisa tetap bekerja. Dengan demikian, maka ekonomi tetap bisa berjalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.