Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Komite Penanganan Covid-19 Kurang Dikenal, Tapi...

Kompas.com - 30/07/2020, 09:40 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menggelar survei soal opini publik terhadap Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang baru dibentuk Presiden Joko Widodo.

Mengenai tingkat keterkenalan publik, survei SMRC menunjukkan bahwa hanya 28 persen responden yang mengetahui dan pernah dengar Presiden Jokowi membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Namun dari jumlah tersebut, 74 persen responden percaya komite yang dipimpin Menteri BUMN Erick Thohir itu akan mampu mengatasi penyebaran infeksi Covid-19.

Baca juga: Faisal Basri Kritik Penunjukan Erick Thohir Jadi Ketua Komite Penanganan Covid-19

Lalu, 75 persen responden juga percaya komite tersebut akan mampu memulihkan kondisi ekonomi nasional.

"Kepercayaan yang cukup tinggi ini merupakan modal sosial-politik yang penting bagi Komite Penanganan Covid-19 untuk dapat menjalankan tugasnya," ujar Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam keterangan tertulis, Kamis (30/7/2020).

Terdapat daerah-daerah tertentu di mana tingkat kepercayaan terhadap Komite cenderung tinggi.

Namun, ada juga daerah-daerah tertentu lainnya di mana tingkat kepercayaan cenderung lebih rendah.

Daerah yang warganya secara konsisten menunjukkan tingkat kepercayaan lebih tinggi adalah Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Papua dan Jawa Tengah.

Baca juga: Dahlan Iskan: Pembentukan Komite Covid-19 Menempatkan Erick Thohir Mirip Perdana Menteri

Adapun, daerah yang menunjukkan tingkat kepercayaan lebih rendah adalah Jawa Barat dan Sumatera.

Kepercayaan terhadap Komite di Bali dan Nusa Tenggara mencapai 90 persen, di Maluku dan Papua mencapai 86 persen dan di Jawa Tengah mencapai 81 persen.

Sementara, kepercayaan terhadap Erick di Jawa Barat hanya mencapai 61 persen dan di Sumatra 64 persen.

"Dilihat dari kelompok usia, kepercayaan pada Erick Thohir dan Komite lebih terlihat di kalangan lebih muda," ujar Abbas.

Baca juga: Alasan Jokowi Tunjuk Erick Thohir Komandani Komite Pemulihan Ekonomi

Pada kelompok usia di bawah 25 tahun, 82 persen percaya pada Erick, 85 persen percaya pada kemampuan Komite mengatasi pandemi dan 83 pereen percaya pada kemampuan Komite memulihkan ekonomi.

Sementara di kelompok usia lebih tua kepercayaan pada Erick dan Komite hanya 70 hingga 75 persen.

Survei SMRC ini dilakukan dengan menggunakan wawancara telepon kepada 2.211 responden yang terpilih melalui metode random sampling.

Survei dilaksankan pada 22-24 Juli 2020. Margin of error survei diperkirakan 2,1 persen.

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dibentuk Presiden Jokowi lewat Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 diteken Presiden Jokowi pada Senin (20/7/2020) lalu.

Baca juga: Ini Lima Program Komite Penanganan Covid-19 dan PEN

Komite tersebut dibentuk demi mensinergikan penanganan pandemi Covid-19 dari sisi kesehatan dan ekonomi.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto ditunjuk sebagai ketua komite kebijakan. Sementara Erick Thohir ditunjuk sebagai ketua pelaksana.

Komite ini membawahi dua satgas, yakni Satgas Penanganan Covid-19 dan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com