JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah memaparkan sejumlah klaster yang menyumbang jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta.
Berdasarkan data yang dijelaskan Dewi, klaster dengan jumlah penularan tertinggi ternyata bukan berasal dari perkantoran, melainkan dari rumah sakit.
Data ini dipantau sejak 4 Juni 2020-6 Juli 2020 atau selama masa PSBB transisi.
"Dari keseluruhan kasus, kontribusinya dari klaster mana saja, pasien rumah sakit masih menempati urutan pertama sekitar 42 persen," ujar Dewi dalam talkshow yang digelar secara daring oleh Satgas Penanganan Covid-19, Rabu (29/7/2020).
Baca juga: Pengawas Kurang, Kadisnaker DKI Meminta Perkantoran di Jakarta Aktif Laporkan Kasus Covid-19
Kemudian, klaster pasien dari komunitas sebanyak 39 persen. Lalu, klaster dari anak buah kapal (ABK) dan pekerja migran Indonesia yang kembali ke Tanah Air, sekitar 5,8 persen.
Kemudian klaster pasar sebanyak 4,3 persen dan klaster perkantoran sebanyak 3,6 persen.
"Jadi perkantoran menyumbang 3,6 persen dari total kasus Covid-19 di DKI Jakarta selama masa PSBB transisi," ucap Dewi.
Selain itu, klaster tenaga kesehatan baik dari rumah sakit, puskesmas, panti dan rutan juga ikut menyumbang angka kasus positif Covid-19.
Namun, jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan klaster-klaster di atas.
Lebih lanjut Dewi menyampaikan bahwa 3.657 (28 persen) kasus positif Covid-19 selama masa PSBB transisi merupakan hasil dari pencarian kasus secara aktif.
"Misalnya petugas turun ke pasar, perkantoran, rumah ibadah, benar-benar dicari pasien yang tidak ada gejala tapi ternyata positif Covid-19," kata dia.
Baca juga: Waspadai Klaster Perkantoran, Simak Protokol Kesehatannya...
"Jadi ini benar-benar kita datangi lalu dites apakah positif atau tidak," ucap Dewi.
Kemudian, sebanyak 29 persen kasus lain didapatkan dari hasil contact tracing. Lalu, sebanyak 43 persen kasus berasal dari pasien rumah sakit.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.