Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 102.051 dan Kematian yang Meningkat

Kompas.com - 29/07/2020, 06:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan jumlah kasus dan pasien yang terinfeksi virus corona di Indonesia.

Setelah pada Senin (27/7/2020) jumlah kasus Covid-19 di Indonesia melewati angka 100.000, jumlahnya kembali bertambah akibat masih terjadinya penularan virus corona hingga Selasa (28/7/2020).

Informasi ini disampaikan Satgas Covid-19 melalui situs Covid19.go.id yang dikutip Kompas.com pada Selasa sore.

Berdasarkan data yang masuk hingga Selasa pukul 12.00 WIB, total ada 102.051 kasus Covid-19, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE 28 Juli: 4.901 Orang Meninggal akibat Covid-19 di Indonesia

Jumlah itu akibat adanya penambahan 1.748 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Sebanyak 1.748 kasus baru itu didapatkan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 22.563 spesimen dari 15.222 orang yang diambil sampelnya.

Total sudah dilakukan pemeriksaan 1.417.322 spesimen dari 823.168 orang yang diambil sampelnya.

Artinya, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Sebaran Kasus Baru

Hingga Selasa sore, pemerintah memastikan, kasus Covid-19 sudah tercatat di semua provinsi atau 34 provinsi dari Aceh hingga Papua.

Baca juga: Sebaran 1.748 Kasus Baru Covid-19, Penambahan Tertinggi di DKI

Secara khusus, ada 471 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang terdampak penularan virus corona.

Adapun, lima provinsi masih mencatat penambahan kasus tinggi dalam periode kali ini. Berikut datanya:

1. DKI Jakarta dengan 409 kasus baru

2. Jawa Timur dengan 313 kasus baru

3. Jawa Tengah dengan 185 kasus baru

4. Sulawesi Selatan dengan 132 kasus baru

5. Jawa Barat dengan 128 kasus baru

Pasien Sembuh dan Meninggal

Data yang sama juga memperlihatkan ada penambahan 2.366 pasien Covid-19 yang sembuh.

Baca juga: UPDATE 28 Juli: Rekor 2.366 Pasien Sembuh dari Covid-19 dalam Sehari

Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Penambahan pasien sembuh tersebut merupakan yang tertinggi sejak pengumuman kasus perdana Covid-19 pada 2 Maret 2020.

Catatan pasien sembuh tertinggi sebelumnya terjadi pada 19 Juli 2020. Saat itu ada penambahan 2.133 pasien sembuh dari Covid-19 dalam 24 jam.

Dengan demikian, total ada 60.539 pasien Covid-19 yang dianggap sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona.

Akan tetapi, masih ada kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Baca juga: Meninggal di Jalan, Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19, Pesepeda Ini Punya Riwayat Jantung

Dalam periode 27 - 28 Juli 2020, ada penambahan 63 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Sehingga, total pasien Covid-19 yang meninggal mencapai 4.901 orang.

Saat ini, pemerintah menyatakan masih ada 36.611 pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan.

Selain itu, tercatat ada 46.648 orang yang berstatus suspek.

Update Kasus Mingguan

Pada Selasa, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap data penanganan Covid-19 secara mingguan.

Menurut Wiku, ada lima provinsi yang menyumbang penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Pemerintah Sebut Perkantoran Jadi Klaster Baru Penyumbang Kasus Covid-19

Lima daerah itu pun tercatat memiliki kasus positif tertinggi secara akumulatif.

"Ada lima daerah berkontribusi cukup besar kepada jumlah kasus positif yang ada di Indonesia," ujar Wiku dalam konferensi pers yang digelar secara daring.

"Bahwa lima provinsi itu dengan jumlah kasus tertinggi," lanjut dia.

Wiku merinci, posisi pertama adalah Jawa Timur dengan 20.539 kasus.

Kemudian secara berturut-turut, yakni DKI Jakarta dengan 19.125 kasus, Sulawesi Selatan dengan 8.881 kasus, Jawa Tengah dengan 8.412 kasus dan Jawa Barat 6.039 kasus.

Wiku pun mengungkapkan, dalam sepekan terkahir tercatat ada penambahan 12.364 kasus baru Covid-19.

Dia menekankan, penambahan kondisi ini harus menjadi perhatian semua daerah.

Baca juga: Sanksi bagi Pelanggar Protokol Kesehatan di Jabar Mulai Diterapkan

"Utamanya daerah-daerah dengan kasus Covid-19 terbanyak. Agar pemda dan masyarakat dapat menekan laju kasus ini dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," tegas Wiku.

"Perkembangan ini bisa dilihat setiap saat, setiap pekan dan harapannya dari waktu ke waktu harusnya jadi lebih baik," tambah dia.

Lebih lanjut, Wiku menjelaskan adanya penambahan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 naik cukup drastis sepekan terakhir.

Wiku menyebut, sepekan terakhir ada 618 kasus meninggal dunia akibat Covid-19.

"Pada pekan terakhir jumlah meninggal dunia total ada 618 orang. Ini meningkat cukup drastis dari sepekan sebelumnya sebanyak 494 orang," ujar dia.

Wiku mengungkapkan, ada lima provinsi yang menyumbang kasus kematian terbanyak secara kumulatif.

Terhitung sejak 2 Maret 2020 lalu, provinsi Jawa Timur menjadi daerah dengan jumlah kematian tertinggi akibat Covid-19 yakni 1.589 kasus.

Baca juga: Khofifah: Puncak Pandemi Covid-19 di Jatim Sudah Dilewati, Sekarang PR Turunkan Kematian

Kemudian DKI Jakarta dengan 759 kasus, Jawa Tengah dengan 564 kasus, Sulawesi Selatan dengan 302 kasus dan Kalimantan Selatan dengan 271 kasus.

Wiku mengajak semua pihak bekerjasama dalam menekan jumlah kasus kematian akibat Covid-19.

"Harapannya, pada pekan ini jumlah kematian bisa menurun," kata Wiku.

"Untuk itu mari kita bekerjasama. Utamanya di fasilitas kesehatan, para tenaga kesehatan dan masyarakat mari perhatikan kondisi Covid-19 saat ini," tambah dia.

Masyarakat Jangan Lengah

Dalam kesempatan yang sama, Wiku mengatakan, pandemi Covid-19 bukan konspirasi.

Wabah ini terjadi tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia dengan angka penambahan pasien yang terus bertambah,

Baca juga: Viral Video Sopir Ojol Marah-marah Setelah Ditegur Tidak Pakai Masker

"Perlu kami tegaskan bahwa Covid-19 bukan konspirasi. Seperti kita lihat bersama kasusnya semakin lama semakin meningkat. Tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia," ujar Wiku.

Selain itu, Wiku mengungkapkan hingga saat ini korban meninggal dunia setelah terpapar Covid-19 terus berjatuhan.

Bukan hanya dari masyarakat, banyak tenaga kesehatan yang juga gugur akibat penyakit ini.

"Bukan hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara lain. Sehingga tak ada ruang untuk kita lengah. Ini menunjukkan data riil. Jadi bukan berupa konspirasi," tegas Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com