Penambahan pasien sembuh tersebut merupakan yang tertinggi sejak pengumuman kasus perdana Covid-19 pada 2 Maret 2020.
Catatan pasien sembuh tertinggi sebelumnya terjadi pada 19 Juli 2020. Saat itu ada penambahan 2.133 pasien sembuh dari Covid-19 dalam 24 jam.
Dengan demikian, total ada 60.539 pasien Covid-19 yang dianggap sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona.
Akan tetapi, masih ada kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Baca juga: Meninggal di Jalan, Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19, Pesepeda Ini Punya Riwayat Jantung
Dalam periode 27 - 28 Juli 2020, ada penambahan 63 pasien Covid-19 yang tutup usia.
Sehingga, total pasien Covid-19 yang meninggal mencapai 4.901 orang.
Saat ini, pemerintah menyatakan masih ada 36.611 pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan.
Selain itu, tercatat ada 46.648 orang yang berstatus suspek.
Pada Selasa, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap data penanganan Covid-19 secara mingguan.
Menurut Wiku, ada lima provinsi yang menyumbang penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Sebut Perkantoran Jadi Klaster Baru Penyumbang Kasus Covid-19
Lima daerah itu pun tercatat memiliki kasus positif tertinggi secara akumulatif.
"Ada lima daerah berkontribusi cukup besar kepada jumlah kasus positif yang ada di Indonesia," ujar Wiku dalam konferensi pers yang digelar secara daring.
"Bahwa lima provinsi itu dengan jumlah kasus tertinggi," lanjut dia.
Wiku merinci, posisi pertama adalah Jawa Timur dengan 20.539 kasus.
Kemudian secara berturut-turut, yakni DKI Jakarta dengan 19.125 kasus, Sulawesi Selatan dengan 8.881 kasus, Jawa Tengah dengan 8.412 kasus dan Jawa Barat 6.039 kasus.
Wiku pun mengungkapkan, dalam sepekan terkahir tercatat ada penambahan 12.364 kasus baru Covid-19.
Dia menekankan, penambahan kondisi ini harus menjadi perhatian semua daerah.
Baca juga: Sanksi bagi Pelanggar Protokol Kesehatan di Jabar Mulai Diterapkan
"Utamanya daerah-daerah dengan kasus Covid-19 terbanyak. Agar pemda dan masyarakat dapat menekan laju kasus ini dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," tegas Wiku.