Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Ruang Bermain Ramah Anak, Cegah Pedofil Beraksi...

Kompas.com - 28/07/2020, 15:44 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N Rosalin mendorong pemerintah daerah mendukung program perlindungan anak seperti membuat Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA).

Menurut Lenny, adanya ruang bermain ramah anak merupakan indikator yang menunjukan daerah tersebut layak anak.

"Kita berbicara tentang ruang bermain ramah anak ini adalah satu saja dari indikator kabupaten layak anak," kata Lenny dalam sebuah webinar bersama para pejabat daerah, Selasa (28/7/2020).

Baca juga: Kementerian PPPA Minta Program Perlindungan Anak Masuk RPJM Daerah

Lebih lanjut Lenny mengatakan program tersebut untuk melindungi anak saat bermain.

Sebab, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat anak sedang bermain.

"Tujuan kita dengan Ruang Bermain Ramah Anak ini, agar terjadi proses perlindungan anak pada saat mereka bermain. Jangan sampai peristiwa-peristiwa yang menyedihkan yang menimpa anak-anak kita terjadi pada saat mereka bermain,” ujar Lenny

"Ada yang celaka, ada yang mengalami pedofil di tempat bermain, ada yang mengalami ekploitasi seksual di sana, ada juga mengalami kekerasan, di-bully dan sebagainya,” kata dia.

Padahal, kata dia, anak datang ke tempat bermain itu tujuannya adalah bermain, agar dia senang dan bahagia tapi bukan sebaliknya.

“Jangan sampai pengalaman yang terjadi di banyak daerah itu terjadi di ruang bermain yang ada di wilayah Ibu dan Bapak," ucap Lenny.

Baca juga: Kementerian PPPA Dorong Anak Diberi Pemahaman soal Air Minum dan Sanitasi Layak

Lenny mencontohkan terjadi kasus pedofilia yang terjadi di tempat bermain anak. Setidaknya, ada 114 anak jadi korban.

Hal itu, kata dia, terjadi akibat tempat bermain yang tidak ramah terhadap anak.

"Anak mengalami korban pedofil terjadinya di ruang bermain. Karena apa, karena ruang bermain yang tidak ramah anak," kata dia

Oleh sebab itu, kata dia, pentingnya pemenuhan hak anak dalam bermain jangan sampai anak-anak kembali menjadi korban saat bermain.

"Saya minta kepada semuanya stakeholders provinsi dan kabupaten kota untuk bersama-sama melindungi anak-anak kita di mana pun anak-anak kita berada," tutur Lenny.

Baca juga: Menteri PPPA Sebut Kasus Terbesar Perkawinan Anak Ada di Pedesaan

Adapun dalam undang-undang, perlindungan anak merupakan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, keluarga, orang tua.

“Semuanya 'kerja keroyokan', Jangan sampe daerah berpikir, 'Ah ini bukan tugas saya, ini tugasnya dinas PPPA', enggak ada urusannya sama saya. Jangan berpikir seperti itu," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com