JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah mengembangkan vaksin virus corona atau Covid-19.
Namun demikian, menurut Peneliti LIPI Ratih Asmana Ningrum, pengembangan vaksin masih dalam tahapan awal.
LIPI tak bisa menjanjikan vaksin buatan mereka selesai dalam waktu dekat.
"Target selesai dari vaksin sebetulnya kalau sampai tahapan komersial saya rasa di awal 2021 itu tidak akan mungkin, karena kita baru akan membuat bahan baku vaksinnya," kata Ratih dalam konferensi pers virtual yang digelar Selasa (28/7/2020).
Baca juga: Produksi Vaksin Covid-19, Fujifilm Dapat Kontrak Rp 3,8 Triliun
Menurut Ratih, tak seperti sejumlah vaksin yang pengembangannya sudah memasuki uji klinis tahap dua atau tiga, vaksin yang tengah dikembangkan LIPI masih butuh waktu yang panjang dalam proses uji klinis.
Hal serupa juga disampaikan oleh Peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Wien Kusharyoto.
Wien menyebut, vaksin yang dikembangkan pihaknya saat ini bahkan belum sampai di tahap uji praklinis.
Oleh karenanya, sulit untuk menargetkan vaksin tersebut selesai pada tahun depan.
"Karena prosesnya memang lama terutama kami baru dalam tahap di laboratorium ya, jadi untuk uji praklinis pun belum, untuk uji klinis juga perlu beberapa bulan," kata Wien.
Baca juga: Penjelasan Bio Farma, Indonesia Bukan Kelinci Percobaan Vaksin China
"Jadi saya kira (target selesai pembuatan vaksin) akhir tahun 2021 pun masih terlalu optimis," lanjut dia.
Menurut Wien, vaksin yang tengah dikembangkan LIPI juga menyasar ke pengembangan tingkat lanjut.
Hal ini untuk mengantisipasi seandainya vaksin yang sudah lebih dulu dikembangkan tak efektif untuk mengendalikan Covid-19.
"Sama dengan pengembangan komputer itu ada pentium 1, lalu pentium 2, kami sebenarnya lebih menyasar ke pengembangan berikutnya karena ada kemungkinan bahwa tidak semua bisa secara efektif bisa menimbulkan respons kekebalan dari vaksin-vaksin yang dikembangkan," ucap dia.
Baca juga: Pendaftaran Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad Dibuka, Tertarik?
Berbeda dari sejumlah vaksin yang saat ini tengah dikembangkan, kata Wien, strategi vaksinasi yang dikembangkan LIPI tidak dalam bentuk suntikan melainkan spray atau semprot.
Metode vaksinasi tersebut dinilai paling sulit sehingga butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengembangkannya.
"Itu merupakan salah satu yang paling rumit sebetulnya dalam konteks vaksinasi ini sehingga perlu studi lebih lanjut terutama nanti terkait apa yang harus kami tambahkan di samping antigennya itu sendiri," kata Wien.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.