Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Tetapkan Status 4 Wilayah Ini Awas Kekeringan

Kompas.com - 27/07/2020, 10:50 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, empat wilayah kabupaten/kota berstatus awas atau kode merah kekeringan meteorologis.

Keempat kabupaten/kota itu tersebar di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

"Daerah tersebut adalah Kota Kupang, Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Dompu," demikian bunyi surat peringatan dini yang dikeluarkan BMKG seperti dilansir dari Setkab.go.id, Senin (27/7/2020).

Surat peringatan itu dikeluarkan BMKG pada 24 Juli lalu.

Selain itu BMKG juga menetapkan 58 kabupaten/kota berstatus siaga atau kode oranye, yang tersebar di beberapa wilayah di NTT, NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sulawesi Selatan.

BMKG menambahkan, berdasarkan data per 20 Juli 2020 atau dasarian kedua Juli, mayoritas wilayah di Indonesia telah masuk ke dalam zona musim (ZOM) kemarau.

"Dari 342 daerah ZOM di INdonesia, sebanyak 69 persen ZOM telah memasuki musim kemarau seiring dominannya sirkulasi angin Monsun Australia yang bersifat kering yang bertiup dari arah timur-tenggara," imbuh keterangan tersebut.

Baca juga: Suhu Dingin Jadi Perbincangan di Twitter, BMKG Sebut Itu Tanda Puncak Kemarau

Adapun daerah-daerah yang telah memasuki musim kemarau antara lain NTT, NTB, Bali, Jawa Timur, sebagian besar Jawa Tengah, Jawa Barat, pesisir utara Banten, DKI Jakarta, Sumatera Selatan bagian timur, dan Jambi bagian timur.

Kemudian, sebagian besar Riau, Sumatera Utara, pesisir timur Aceh, Kalimantan Tengah bagian selatan, Kalimantan Timur bagian timur, Kalimantan Tengah bagian selatan, Kalimantan Timur bagian timur, dan Kalimantan Selatan bagian utara.

Selanjutnya, Sulawesi Barat bagian selatan, pesisir selatan Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara bagian utara, Maluku bagian barat, Papua Barat bagian timur, dan Papua bagian utara dan selatan.

Dari wilayah-wilayah yang telah memasuki musim kemarau tersebut, 31 persen ZOM telah mengalami kondisi kering secara meteorologis berdasarkan indikator Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) atau deret hari kering yang bervariasi antara 21 sampai 30 hari, 31 sampai 60 hari, dan di atas 61 hari.

Curah hujan tinggi

Meski sejumlah wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, pada saat bersamaan, BMKG juga mengeluarkan peringatan agar masyarakat yang tinggal di dekat ekuator mewaspadai curah hujan tinggi dan risiko banjir.

Baca juga: BMKG: Suhu Dieng Belum Tentu sampai -3,5 Derajat Celcius

Berdasarkan prakiraan curah hujan probabilistik BMKG, pada dasarian ketiga Juli ini beberapa wilayah berpotensi memiliki potensi banjir dengan peluang kategori tinggi yaitu sebagian Sulawesi Tengah dan Papua.

Sementara potensi banjir dengan peluang kategori menengah terdapat di sebagian Aceh, Sumatra Utara Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com