JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta, Biwara Yuswantana mengatakan, saat ini Yogyakarta sedang melakukan uji coba pembukaan aktivitas masyarakat saat pandemi masih berlangsung.
Menurut Biwara, meskipun Yogyakarta memasuki fase tanggap darurat dalam penanganan Covid-19, namun obyek wisata, perhotelan, pusat perbelanjaan, aktivitas sosial, tempat ibadah mulai dibuka.
"Jadi kita statusnya tanggap darurat, tetapi kita sudah mulai uji coba aktivitas-aktivitas masyarakat,” kata Biwara dalam diskusi di Graha BNPB, Minggu (26/7/2020).
Baca juga: Gubernur Minta Permenkumham Ini Direvisi agar Bali Bisa Buka Pariwisata untuk Wisatawan Asing
Biwara mengatakan, dalam fase uji coba dibentuk tim untuk menilai persiapan penerapan protokol kesehatan di tempat wisata.
"Karena itu di gugus tugas ada tim verifikasi dan ada bidang penegakan hukum itu melakukan verifikasi ke hotel-hotel dan obyek-obyek (wisata) untuk menilai, mengevaluasi sejauh mana kesiapan dari perangkat-perangkat yang diperlukan untuk penerapan protokol kesehatan,” ujar Biwara.
Biwara menyebutkan, dalam uji coba, pengunjung yang datang ke tempat wisata dibatasi 50 persen dari kapasitas.
Hal itu, kata dia, untuk bahan evaluasi dalam mempersiapan sebuah sistem protokol kesehatan.
"Karena nanti kita ada evaluasi, bisa saja kemudian dibuka lebih luas atau justru kemudian perketat lagi," ujar Biwara.
"Jadi dari fase uji coba, ini karena pariwisata itu kan sebuah sistem dan di situ ada subsistem yang harus juga kita siapkan, subsistem obyeknya, subsistem perhotelan, subsistem transportasi," ucap dia.
Baca juga: Marsekal Hadi Tjahjanto: TNI dan Polri Akan Melaksanakan Pendisiplinan Protokol Kesehatan
Oleh karena itu, segala hal dipersiapkan secara baik agar tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19.
"Kalau hotel siap, obyek wisata siap, tapi transportasi tidak siap, bisa saja di bus nanti jadi klaster (penyebaran Covid-19),” ucap Biwara.
"Artinya semua subsistem harus kita persiapkan, termasuk juga rumah makan itu juga harus kita siapkan, karena juga pasti habis mengunjungi obyek wisata, dia (pengunjung) akan menginap di hotel, dia akan makan di restoran. dia akan membeli suvenir, dan sebagainya jadi segala sesuatunya memamg harus betul-betul kita persiapkan," tuturnya.
Baca juga: Kemenparekraf Sebut Wisawatan Lokal Jadi Harapan Bangkitkan Pariwisata