Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kepedulian PK Ojong, Menawarkan Buku di Penjara dan Bagikan Telur ke Karyawannya

Kompas.com - 26/07/2020, 06:16 WIB
Ardito Ramadhan,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarawan Didi Kwartanada mengungkapkan, Petrus Kanisius Ojong (PK Ojong) bukan hanya sosok yang dikenal sebagai salah satu pendiri Kompas Gramedia, melainkan juga sosok yang peduli pada orang-orang tertindas.

"Pak Ojong sudah jauh sebelum mendirikan LBH bersama teman-temannya, Muchtar Lubis, Adnan Buyung Nasution dan lain-lain, dia sudah punya kepedulian pada orang-orang yang dizalimi di masa Sukarno," kata Didi dalam talkshow "Seabad P.K. Ojong" di Kompas TV, Sabtu (25/7/2020) malam.

Didi menuturkan, saat itu Ojong mendatangi para tahanan politik yang sedang mendekam di penjara karena ditangkap tanpa alasan yang jelas.

Baca juga: Dua Sisi PK Ojong: Idealis dan Keras tapi Loyal dan Peduli

Tak sekadar mengunjungi para tahanan, Ojong juga menawarkan sejumlah buku kepada para tahanan itu untuk membunuh waktu mereka selama di penjara.

"Datang ke penjara sambil menawarkan buku yang hendak mereka pilih, karena mereka waktu itu dipenjara, banyak waktu untuk membaca, Pak Ojong (mengatakan) silakan pesan apa saja, kami yang bayar," ujar Didi.

Menurut Didi, peristiwa itu dapat menjadi bukti bahwa Ojong merupakan sosok yang peduli kepada mereka yang ditangkap tanpa melewati pengadilan.

Baca juga: Seabad PK Ojong, Dikenang akan Kejujuran dan Integritasnya

"Oleh karena itu Pak Ojong kemudian bergabung dengan Lembaga Bantuan Hukum sebagai Dewan Kuratornya, jadi memang kepedulian sosialnya sangat tingi," kata Didi.

Sementara itu, Redaktur Senior Kompas Rikard Bagun bercerita soal kepedulian Ojong kepada para anak buahnya di Kompas.

Salah satu bentuk kepedulian itu, kata Rikard, adalah dengan membagikan dua butir telur kepada para pegawai yang bekerja hingga malam hari.

"Jadi kalau teman-teman yang bekerja sore sampai malam hari mendapat jatah telur dua butir dan sengaja dikasih telur karena kalau dikasih berupa uang, maka uang itu akan dipakai untuk kepentingan lain," kata Rikard.

Tak hanya itu, Rikard menyebut Ojong dan Jakob Oetama, pendiri Kompas lainnya, juga sering membagi-bagikan apa yang disebut uang payung setiap musim hujan tiba.

Baca juga: Cerita Ketekunan PK Ojong Kumpulkan Referensi soal Perang Eropa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com