Ujang meyakini skenario Gibran-Teguh melawan kotak kosong ini kemungkinan besar terjadi.
"Atau ada lawan, tapi cuma boneka. Diumunculkan hanya untuk meramaikan," kata dia.
Baca juga: Bertemu Anggota Fraksi PDI-P DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Pengin Turun ke Masyarakat
Ujang menilai, sulit untuk memunculkan calon yang memang nekat ingin melawan Gibran-Teguh.
Sebab, selain menguasai mayoritas kursi parlemen lokal, Gibran juga merupakan putra Presiden Joko Widodo yang dua periode menjadi wali kota Solo.
"Gibran itu dipersiapkan untuk maju Cawalkot dan untuk menang. Bukan untuk kalah. Ini soal harga diri keluarga Presiden," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.