JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla meminta masyarakat dan pemerintah bersama-sama membersihkan sarana dan prasana di rumah warga yang terdampak banjir bandang di Kota Masamba, Luwu Utara.
Menurut Kalla, hal itu dilakukan agar warga yang berada di pengungsian dapat kembali ke rumah dan menjalankan aktivitas sehari-hari secara normal.
Baca juga: Korban Banjir Bandang Luwu Utara Gunakan Air Keruh untuk Mandi dan Mencuci
"Inti penanganan banjir itu adalah pembersihan, agar rakyat bisa kembali. Kemudian nanti rumah-rumah diperbaiki, serta infrastruktur lainnya seperti listrik dan sebagainya,” ujar Kalla seusai meninjau pemukiman warga yang terdampak banjir bandang di Desa Radda dan Kota Masamba, Luwu Utara, Kamis (23/07/2020).
“Nanti kalau semua sudah normal baru pemerintah akan fokus untuk melakukan normalisasi aliran sungai,” tutur dia.
Kalla menuturkan, PMI akan memberikan bantuan berupa sekop dan cangkul agar masyarakat dapat membersihkan rumahnya.
Kemudian, para relawan dan pemerintah dapat fokus untuk membersihkan jalan dan fasilitas umum. Kalla menargetkan situasi tanggap darurat untuk pembersihan kota selama satu bulan.
Baca juga: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Korban Bencana di Masamba Terpenuhi
“Dan untuk jalan serta fasilitas umum ditangani oleh pemerintah serta relawan dengan menggunakan alat berat. Baru setelah itu kita normalisasi sungai. Target kita satu bulan tanggap darurat pembersihan kota," kata mantan Wakil Presiden RI itu.
Selain itu, Kalla juga meminta warga untuk tidak menempati daerah aliran sungai. Sebab, daerah tersebut sudah mengalami pendangkalan dan rawan untuk ditempati.
Sehingga, apabila terjadi hujan deras banjir dapat kembali terjadi.
“Saya katakan, daerah aliran sungai saat ini sangat rawan untuk ditempati karena terjadinya pendangkalan, sehingga kalau terjadi hujan deras akan banjir lagi dan bisa membahayakan,” ucap Kalla.
Baca juga: Jokowi Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Luwu Utara
Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara per Senin, (21/7/2020), banjir bandang telah menelan korban jiwa 38 orang.
Selain itu, 9 orang dinyatakan masih dalam proses pencarian, dan 106 orang luka-luka. Bencana ini juga telah mengakibatkan 14.483 orang dari 3.627 KK mengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.