Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Pengungsian di Luwu Utara, Jusuf Kalla: Prioritaskan Pembersihan Dampak Banjir

Kompas.com - 23/07/2020, 19:19 WIB
Irfan Kamil,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla meminta masyarakat dan pemerintah bersama-sama membersihkan sarana dan prasana di rumah warga yang terdampak banjir bandang di Kota Masamba, Luwu Utara.

Menurut Kalla, hal itu dilakukan agar warga yang berada di pengungsian dapat kembali ke rumah dan menjalankan aktivitas sehari-hari secara normal.

Baca juga: Korban Banjir Bandang Luwu Utara Gunakan Air Keruh untuk Mandi dan Mencuci

 

"Inti penanganan banjir itu adalah pembersihan, agar rakyat bisa kembali. Kemudian nanti rumah-rumah diperbaiki, serta infrastruktur lainnya seperti listrik dan sebagainya,” ujar Kalla seusai meninjau pemukiman warga yang terdampak banjir bandang di Desa Radda dan Kota Masamba, Luwu Utara, Kamis (23/07/2020).

“Nanti kalau semua sudah normal baru pemerintah akan fokus untuk melakukan normalisasi aliran sungai,” tutur dia.

Kalla menuturkan, PMI akan memberikan bantuan berupa sekop dan cangkul agar masyarakat dapat membersihkan rumahnya.

Kemudian, para relawan dan pemerintah dapat fokus untuk membersihkan jalan dan fasilitas umum. Kalla menargetkan situasi tanggap darurat untuk pembersihan kota selama satu bulan.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Korban Bencana di Masamba Terpenuhi

“Dan untuk jalan serta fasilitas umum ditangani oleh pemerintah serta relawan dengan menggunakan alat berat. Baru setelah itu kita normalisasi sungai. Target kita satu bulan tanggap darurat pembersihan kota," kata mantan Wakil Presiden RI itu.

Selain itu, Kalla juga meminta warga untuk tidak menempati daerah aliran sungai. Sebab, daerah tersebut sudah mengalami pendangkalan dan rawan untuk ditempati.

Sehingga, apabila terjadi hujan deras banjir dapat kembali terjadi.

“Saya katakan, daerah aliran sungai saat ini sangat rawan untuk ditempati karena terjadinya pendangkalan, sehingga kalau terjadi hujan deras akan banjir lagi dan bisa membahayakan,” ucap Kalla.

Baca juga: Jokowi Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Luwu Utara

Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara per Senin, (21/7/2020), banjir bandang telah menelan korban jiwa 38 orang.

Selain itu, 9 orang dinyatakan masih dalam proses pencarian, dan 106 orang luka-luka. Bencana ini juga telah mengakibatkan 14.483 orang dari 3.627 KK mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com