Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Disebut Bisa Rasakan Dampak Pandemi Selama Bertahun-tahun

Kompas.com - 23/07/2020, 17:49 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro anak-anak akan merasakan dampak pandemi Covid-19 hingga bertahun-tahun ke depan.

Hal tersebut disampaikan Reisa dalam rangka hari anak nasional (HAN) 2020 yang jatuh pada Kamis (23/7/2020).

"Akses anak dengan disabilitas dan anak-anak di seluruh Indonesia akan terus merasakan dampak pandemiknya selama bertahun-tahun ke depan, seperti ujaran UNICEF Indonesia," ujar Reisa dalam konferensi pers di BNPB, Kamis (23/7/2020). 

Dampak yang dimaksud antara lain kemiskinan yang dialami keluarga karena kehilangan pekerjaan dan pendapatan secara mendadak disebabkan pandemi.

Baca juga: Wabah Covid-19 dan Masa Depan Indonesia

Kondisi tersebut, kata dia, dapat mengancam status gizi, pendidikan, dan perlindungan anak,

"Sekaligus dapat membuat ketimpangan yang sudah ada, terkait gender, dan ekonomi sehingga anak-anak akan terus merasakan dampaknya," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, agar pandemi Covid-19 tidak menyebabkan kerugian jangka panjang bagi anak Indonesia, setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan.

Pertama, mendukung keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, menyosialisakan panduan sarana pelayanan gizi esensial berkelanjutan untuk remaja, perempuan subur, ibu hamil dan menyusui, serta balita.

Baca juga: Ingin Wabah Covid-19 Berakhir, Warga di India Puja Dewi Corona

Misalnya berupa pengawasan dan dukungan pertumbuhan, pemberian suplemen, konseling gizi untuk ibu, konseling pemberian makan untuk bayi dan balita, pembagian biskuit berenergi tinggi, dan pengendalian untuk kasus kurus parah.

"Kedua, dukung anak agar tetap belajar, perluas opsi metode belajar dari rumah agar tersedia pula metode yang minim atau tanpa teknologi," kata dia.

"Awasi pembelajaran dan partisipasi murid melalui platform daring, kedepankan prinsip sedikit demi sedikit namun berkualitas, yaitu fokus mengajarkan keterampilan dan pengetahuan paling esensial dalam situasi keterbatasan sumber daya," lanjut dia.

Ketiga, melindungi anak dari kekerasan, eksploitasi dan pelecehan.

Baca juga: Update 23 Juli: Tambah 416, Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Capai 17.951

Caranya dengan memberikan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial kepada anak rentan, merumuskan strategi untuk menjawab risiko kekerasan berbasis gender dan kekerasan terhadap anak.

Termasuk melakukan pemetaan layanan, penyediaan panduan rujukan, perluasan mekanisme pelaporan dan respons.

Kemudian memastikan pekerja sosial dapat bekerja dengan aman menggunakan alat pelindung agar pelayanan dan manajemen kasus bisa terus dilakukan untuk keluarga paling rentan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com