Sistem politik yang mengutamakan partisipasi rakyat sebesar-besarnya, menjadikannya satu-satunya ukuran kebenaran, jelas menyimpang dari kodrat manusia.
Situasi krisis mengharuskan orang bertindak cepat, tepat dan berorientasi masa depan. Sistem politik demokrasi tidak cocok untuk situasi sedemikian, apalagi demokrasi yang membusuk menjadi oligarki, di mana orang-orang kaya memperkaya diri sendiri seraya bersembunyi di balik pencitraan populis tokoh-tokoh politik.
Demokrasi busuk adalah parasit yang hidup dari dukungan semu rakyat yang membabi-buta tanpa pengetahuan, bahkan seringkali atas kebohongan yang nyata.
Ukuran utamanya bukan keterwakilan (representativeness) melainkan keterpilihan (electability). Bukan masalah jika politisi sama sekali tidak peduli aspirasi rakyat sepanjang ia populer.
Dengan sistem politik ini, jangankan berharap para pengambil keputusan memutus secara cepat, tepat dan berorientasi masa depan, sedangkan memutus setulusnya berdasarkan kepentingan bersama saja mustahil.
Rakyat dibiarkan cari selamat sendiri-sendiri sepanjang tidak mengganggu kepentingan orang-orang kaya terus memperkaya diri sendiri.
Sebagaimana kenyataan adanya orang kaya dan miskin, tidak semua orang memiliki kemampuan berpikir cepat, tepat dan berorientasi masa depan.
Orang-orang seperti inilah yang seharusnya diberi kepercayaan untuk mengurus kepentingan umum, seperti menuntun seluruh rakyat agar sesegera mungkin keluar dari krisis.
Para pendiri negara Indonesia menamainya orang-orang yang ber-"hikmat kebijaksanaan."
Merekalah yang seharusnya memimpin rakyat, bermusyawarah menentukan arah terbaik, agar selamat melampaui krisis Covid-19, krisis iklim, atau apa pun yang menghadang, agar selamat mencapai masa depan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Wallahu a'lam bish-shawwab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.