JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menilai, gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 yang akan digelar Desember mendatang bisa berdampak positif pada pemulihan ekonomi nasional.
Sebab, pilkada serentak itu akan digelar di 270 daerah serta diikuti sekitar 106 juta pemilih.
Akan banyak lapangan kerja yang tercipta melalui gelaran pesta demokrasi di daerah ini.
"Penciptaan lapangan kerja baru diperkirakan melibatkan 3,5 juta orang untuk enam bulan," kata Fadjroel dalam keterangan tertulis, Kamis (23/7/2020).
Baca juga: Kesulitan Bawaslu Buktikan Mahar Politik di Tengah Pilkada
Selain terciptanya lapangan kerja, uang yang beredar di masyarakat juga akan jauh lebih banyak selama pilkada.
Fadjroel menyebut, ada anggaran Rp 20 triliun untuk belanja modal/barang.
Anggaran itu berasal dari APBD senilai Rp 15 triliun, serta tambahan Rp 5,1 triliun dari Kementerian Dalam Negeri.
"Kemendagri telah menyetujui penambahan anggaran untuk pemilihan kepala daerah serentak 2020 senilai Rp 5,1 triliun untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi penyelenggara pemilu dan pemegang hak suara," kata Fadjroel.
Baca juga: Ketua KPU: Pemilih Tak Perlu Rapid Test Saat Pencoblosan Pilkada
Fadjroel sekaligus meyakini bahwa pilkada serentak 2020 tak akan memperparah penyebaran virus corona Covid-19.
Sebab, aturan protokol kesehatan yang ketat sesuai standar WHO akan diterapkan. Di sisi lain, masyarakat dan petugas pemilu diharapkan disiplin dalam menjalani protokol kesehatan.
"Pelaksanaan Pilkada dalam tahapan adaptasi kebiasaan baru merupakan peluang emas untuk mensinergikan pengendalian Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," kata Fadjroel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.