Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Hari Anak Nasional 2020!

Kompas.com - 23/07/2020, 08:04 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Anak Nasional (HAN) diperingati setiap tanggal 23 Juli. Namun,  perayaan HAN tahun ini berbeda dari sebelumnya karena di tengah suasana pandemi Covid-19.

Meski dalam situasi pandemi Covid-19, semangat untuk melindungi anak-anak Indonesia diharapkan tak luntur.

Dalam rangka memperigati HAN 2020, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan pesan khusus kepada anak-anak di Tanah Air.

Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, ia meminta agar anak-anak Indonesia tidak sedih dan putus asa.

"Saat ini, Indonesia masih dalam suasana pandemi Covid-19, di antara kalian masih ada yang harus belajar, ibadah, main, olahraga di rumah sehingga tidak bisa berkumpul dengan teman-teman seperti biasanya. Meskipun kurang nyaman, bukan berarti harus sedih dan putus asa," ujar Ma'ruf dalam pesan video menyambut Hari Anak Nasional 2020, Rabu (22/7/2020).

Baca juga: HAN 2020, Menteri PPPA Tegaskan Perlindungan Anak Bukan Tanggung Jawab Satu Pihak

Menurut Ma'ruf, kondisi saat ini merupakan kesempatan bagi anak-anak Indonesia saling menjaga agar terhindar dari Covid-19.

Dengan demikian, maka wabah yang disebabkan virus corona atau SARS-CoV-2 ini dapat segera berakhir.

Ma'ruf juga berpesan agar anak-anak Indonesia tetap giat belajar dan menjaga kesehatan.

"Teruslah giat belajar, menjaga kesehatan diri dengan rajin cuci tangan, memakai masker saat harus keluar rumah, menghindari kerumunan, serta mengonsumsi makanan sehat bergizi," kata dia.

Selain itu, ia berpesan kepada orang tua dan para pendidik untuk membangun optimisme terhadap anak di tengah pandemi Covid-19.

"Kepada orangtua, pendidik, dan lembaga pemerhati anak, saya berpesan teruslah membangun optimisme anak di tengah kondisi pandemi ini," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf juga meminta agar anak-anak dibimbing dengan sebaik-baiknya.

Tujuannya, anak-anak menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas.

"Bimbinglah mereka agar tetap menjadi anak-anak Indonesia cerdas, sehat, dan gembira," kata Ma'ruf.

Wapres pun berharap dalam hari anak nasional kali ini, anak-anak Indonesia dapat menjadi generasi terbaik.

"Selamat Hari Anak Nasional, semoga anak-anak Indonesia menjadi generasi terbaik penerus cita-cita bangsa yang berakhlak mulia," ucap dia.

Tanggung jawab bersama 

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga menegaskan bahwa perlindungan anak bukan tanggung jawab salah satu pihak saja.

Baca juga: Misteri Kematian Sang Takmir Masjid, Tewas di Tangan Sang Anak Tiri

Kerja sama semua pihak, mulai dari negara, pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, hingga keluarga dan orangtua anak dibutuhkan untuk melindungi 79,5 juta anak Indonesia.

"Perlindungan anak tidak menjadi tanggung jawab salah satu pihak tapi tanggung jawab bersama. Ke depan, mari bergandengan tangan kita akan bisa menyatukan kekuatan untuk melindungi 79,5 juta anak Indonesia yang merupakan aset bangsa," ujar Bintang saat konferensi pers Hari Anak Nasional (HAN) 2020 secara daring, Rabu (22/7/2020).

Oleh karena itu ia berharap dalam peringatan HAN kali ini bisa menjadi momentum sinergitas tersebut agar terjalin.

Apalagi gelaran HAN 2020 yang mengambil tema Anak Terlindung Indonesia Maju itu berada dalam situasi pandemi Covid-19.

Tema tersebut agar anak-anak di seluruh Indonesia bisa memanfaatkan waktu mereka dengan sebaik-baiknya di masa pandemi Covid-19.

"Sehingga mereka bisa mengembangkan talent dirinya dengan kegiatan positif," kata dia.

Kekerasan anak tinggi 

Kementerian PPPA mencatat, ada 3.928 kasus kekerasan anak sejak Januari hingga 17 Juli 2020.

Jumlah tersebut tercatat dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni-PPA).

"Data Simfoni-PPA dari Januari hingga 17 Juli ada 3.928 kasus kekerasan yang dilaporkan," ujar Bintang.

Baca juga: Kementerian PPPA: 3.928 Kasus Kekerasan Anak sejak Januari

Rentang usia korban kekerasan anak itu yakni 13 hingga 17 tahun.

Jenis kasus kekerasan itu pun beragam, mulai dari kekerasan seksual, fisik, hingga emosional. Ia juga mengatakan, 55 persen dari data itu merupakan kekerasan seksual.

"Ini pekerjaan rumah kita bagaimana memberikan pemahaman kepada mereka melalui sosialisasi dan kerja konkret ke depan untuk dapat melindungi mereka dari kekerasan," kata dia.

Kementerian PPPA melakukan sejumlah upaya dalam rangka menekan angka kekerasan anak, salah satunya dengan memperkuat lembaga keluarga melalui pembentukan pusat pembelajaran keluarga (Puspaga).

Saat ini, sada 135 Puspaga di seluruh pelosok Tanah Air.

"Kami harap Puspaga dimanfaatkan masyarakat sebaik-baiknya, karena itu pusat konsultasi yang dilakukan orangtua, anak, berkaitan dengan soal pengasuhan," kata dia.

Dalam situasi pandemi seperti saat ini, pengasuhan anak menjadi lebih sulit sehingga para orangtua harus bekerja ekstra untuk memantau perkembangan anak-anaknya.

Bintang sekaligus mengingatkan bahwa pengasuhan anak di keluarga juga tidak hanya tugas ibu, tetapi juga ayah.

Keluarga pelindung anak

Menteri PPPA juga mendorong keluarga menjadi lembaga pertama untuk memberikan perlindungan kepada anak.

Hal tersebut sesuai dengan tema HAN 2020, yakni Anak Terlindungi, Indonesia Maju.

"Tema tersebut bermakna kepedulian bangsa terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh berkembang optimal dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak," ujar Bintang.

Baca juga: Digelar Secara Virtual, HAN 2020 Pastikan Anak Terlindungi Dari Wabah

Dengan demikian, setiap keluarga Indonesia nantinya diharapkan akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sesuai harapan.

Tidak hanya pandai tetapi juga cerdas, mandiri, kreatif, serta sehat mental dan spiritual.

Apalagi, tujuan peringatan HAN kali ini adalah memberikan pemahaman bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa.

"Sehingga (anak) harus punya bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, semangat kebangsaan, dan kesegaran jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang baik," kata dia.

Kendati demikian, pihaknya juga melakukan beberapa hal dalam upaya perlindungan anak Indonesia, di antaranya mendorong pemerintah, dunia usaha dan sektor lainnya untuk melakukan kerja aktif yang berimplikasi terhadap tumbuh kembang anak dengan memenuhi hak-hak perlindungan anak di sektor masing-masing.

Demikian juga mendorong terwujudnya Indonesia layak anak 2030 dan menurunkan angka kekerasan terhadap anak.

"Selain itu juga meningkatkan peran keluarga dalam pengasuhan serta memastikan anak-anak tetap di rumah dan gembira selama masa Covid-19," kata dia.

Baca juga: Sambut Hari Anak Nasional, Ini Pesan Wapres untuk Anak Indonesia

Ia pun berharap, puncak peringatan HAN 2020 esok dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan selama anak-anak melakukan aktivitasnya di rumah.

Diketahui, puncak peringatan HAN kali ini akan dilaksanakan secara daring yang akan diikuti anak-anak di 34 provinsi.

Kendati demikian, ia juga berharap peringatan tersebut tidak mengurangi makna terhadap perlindungan anak Indonesia.

"Kami berharap peringatan kali ini tidak mengurangi makna dan perlindungan serta pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus dan aset bangsa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com