JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga mengatakan, pihaknya mendorong keluarga menjadi lembaga pertama untuk memberikan perlindungan kepada anak.
Hal tersebut sesuai dengan tema Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2020 esok, yakni Anak Terlindungi, Indonesia Maju.
"Tema tersebut bermakna kepedulian bangsa terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh berkembang optimal dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak," ujar Bintang saat konferensi pers HAN 2020 secara daring, Rabu (22/7/2020).
Dengan demikian, setiap keluarga Indonesia nantinya diharapkan akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sesuai harapan.
Baca juga: Sambut Hari Anak Nasional, Ini Pesan Wapres untuk Anak Indonesia
Tidak hanya pandai tetapi juga cerdas, mandiri, kreatif, serta sehat mental dan spiritual.
Apalagi, tujuan peringatan HAN kali ini adalah memberikan pemahaman bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa.
"Sehingga (anak) harus punya bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, semangat kebangsaan, dan kesegaran jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang baik," kata dia.
Kendati demikian, pihaknya juga melakukan beberapa hal dalam upaya perlindungan anak Indonesia.
Antara lain, mendorong pemerintah, dunia usaha dan sektor lainnya untuk melakukan kerja aktif yang berimplikasi terhadap tumbuh kembang anak dengan memenuhi hak-hak perlindungan anak di sektor masing-masing.
Termasuk mendorong terwujudnya Indonesia layak anak 2030 dan menurunkan angka kekerasan terhadap anak.
"Selain itu juga meningkatkan peran keluarga dalam pengasuhan serta memastikan anak-anak tetap di rumah dan gembira selama masa Covid-19," kata dia.
Baca juga: Hari Anak Nasional 23 Juli 2020 Diperingati Melalui Virtual
Ia pun berharap, puncak peringatan HAN 2020 esok dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan selama anak-anak melakukan aktivitasnya di rumah.
Diketahui, puncak peringatan HAN kali ini akan dilaksanakan secara daring yang akan diikuti anak-anak di 34 provinsi.
Kendati demikian, ia juga berharap peringatan tersebut tidak mengurangi makna terhadap perlindungan anak Indonesia.
"Kami berharap peringatan kali ini tidak mengurangi makna dan perlindungan serta pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus dan aset bangsa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.