Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Prabowo di Bawah Ganjar dan Anies, Gerindra: Prabowo Tak Mencitrakan Diri

Kompas.com - 22/07/2020, 12:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyoroti nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam hasil survei Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas calon presiden.

Dasco mengatakan, Prabowo sedang fokus dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai Menteri Pertahanan dan tidak mencitrakan diri agar elektabilitasnya naik.

"Pilpres 2024 masih jauh ya, saat ini Pak Prabowo sedang fokus, justru tidak mencitrakan diri atau menaikkan popularitas dan elektabilitas, Pak Prabowo pada saat ini justru konsentrasi untuk melakukan kerja-kerja bagi rakyat sebagai Menteri Pertahanan," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Ganjar Unggul dari Anies dan Prabowo

"Oleh karena itu, apapun hasil surveinya ya silakan saja," ucap dia.

Dasco mengatakan, saat ini, Partai Gerindra ingin fokus dalam meningkatkan elektabilitas partai.

Menurut Dasco, elektabilitas Partai Gerindra meningkat dengan hasil kerja kader-kader di daerah-daerah sampai tingkat pusat.

"Kita justru pada saat ini sedang fokus meningkatkan elektabilitas partai kalau di Gerindra, itu hasil kerja keras kader kami dari akar rumput dan di daerah-daerah sampai ke tingkat pusat," ujar dia. 

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei mengenai perubahan opini publik di tengah pandemi Covid-19, dari dimensi kesehatan dan dimensi ekonomi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, selama pandemi Covid-19, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meningkat dalam survei calon presiden.

Burhanuddin mengatakan, elektabilitas Ganjar sebesar 16,2 persen pada Juli 2020. Angka tersebut meningkat dari elektebilitas 11,8 persen pada Mei 2020.

Baca juga: Rencana Prabowo Beli Pesawat Tempur Eurofighter Typhoon dari Austria yang Menuai Polemik

Kemudian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 15 persen dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 13,5 persen.

"Ada tiga, Ganjar, Anies dan Pak Prabowo ini tidak secara signifikan ya. Tiga nama ini, Ganjar berada di peringkat pertama tapi tidak berbeda secara signifikan dengan Anies," kata Burhanuddin dalam pemaparannya secara virtual, Selasa (21/7/2020).

Selanjutnya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berada di peringkat keempat dengan elektabilitas 9,2 persen. Angka ini mengalami peningkatan dari bulan Mei sebesar 6 persen.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di posisi kelima dengan elektabilitas 8,6 persen, meningkat dari bulan Mei 2020 sebesar 7,7 persen.

Posisi keenam diisi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas sebesar 6,8 persen. Angka ini meningkat dari bulan Mei sebesar 4,8 persen.

Sementara itu, nama-nama lain yang muncul dalam survei elektabilitas capres adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Baca juga: Survei Indikator: Meningkat, Kecenderungan Publik Ingin PSBB Dihentikan

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Mentri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Mahfud MD, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Kepala BIN Budi Gunawan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Survei Indikator dilakukan pada 13-16 Juli 2020, melibatkan 1.200 responden dengan metode simple random sampling di seluruh Indonesia.

Survei dilakukan melalui telepon karena adanya pandemi Covid-19. Ada pun margin of error rata-rata sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com