JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi kini menangani 92 kasus dugaan penyelewengan dana bantuan sosial (bansos) terkait Covid-19.
Sebelumnya, berdasarkan data hingga Selasa (14/7/2020), terdapat 55 kasus dugaan penyelewengan bansos yang diselidiki kepolisian.
“Sampai saat ini terdapat 92 kasus penyelewengan bantuan sosial di 18 polda,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2020).
Polda Sumatera Utara paling banyak menangani kasus ini, dengan jumlah 38 kasus.
Baca juga: Hasil Penyelidikan Sementara, Ini Tiga Modus Penyelewengan Bansos Covid-19 di Sumut
Kemudian, Polda Jawa Barat menangani 12 kasus, Polda Nusa Tenggara Barat menangani 8 kasus, Polda Riau menangani 7 kasus, Polda Sulawesi Selatan menangani 4 kasus.
Terdapat masing-masing tiga kasus yang ditangani Polda Banten, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tengah.
Polda Maluku Utara dan Polda Sumatera Selatang menangani masing-masing dua kasus.
Kasus ini juga diusut oleh Polda Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Sulawesi Barat, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Lampung, dan Papua Barat. Masing-masing menangani satu kasus.
Baca juga: Bertambah, Kini Ada 16 Kasus Penyelewengan Bansos Covid-19 di Sumut yang Ditangani Polisi
Ramadhan menduga, motif terduga pelaku adalah ekonomi.
“Jadi pasti karena kasusnya banyak dan terjadi di mana-mana, modus dan motifnya berbeda-beda,” ucapnya.
"Tentu pasti motifnya adalah mencari keuntungan untuk diri sendiri,” sambung dia.
Ia tak menyebutkan apakah sudah ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus tersebut atau belum.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.