Selain untuk keluarga, dia juga menjahitkan masker untuk rekan-rekannya.
Yuliarti mengungkapkan, banyak temannya ingin dibuatkan masker dari kain batik.
"Dan minta motifnya beda-beda. Pusing kan saya," katanya sambil bercanda.
"Akhirnya mulai belajar membatik sendiri. Mengalir begitu saja kok. Saya jahit masker awalnya karena ingin berbagi," kata Yuliarti.
Baca juga: Cerita Yurianto yang Dijuluki Pembawa Berita Kematian karena Sampaikan Data Covid-19
Saat Achmad Yurianto melihat ada masker batik yang dijahitnya, masker itu lantas dipakai.
Menurut Yuliarti, hal tersebut untuk memberi contoh bahwa masker kain bisa dibuat sendiri dengan bahan yang ada di rumah.
"Beliau berkenan memakainya. Untuk memberi contoh bahwa masker kain itu bisa dibuat sendiri dengan kain yang ada di rumah. Salah satunya batik," kata Yuliarti.
Namun, saat disinggung apakah jargon "Maskerku melindungimu, maskermu melindungiku" mungkin terinspirasi dari masker buatannya, Yuliarti menampik.
Baca juga: Pemerintah: Menurunkan Masker ke Dagu Sama Saja Tak Memakainya
Menurutnya, jargon itu murni ide suaminya.
"Itu Bapak saja, tanpa saya. Semoga bermanfaat untuk masyarakat ya," ujar Yuliarti.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Sebagai gantinya, kini ada Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang berada di bawah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Satgas Covid-19 tetap dipimpin oleh Kepala BNPB Doni Monardo. Namun, terjadi pergantian posisi pada jabatan Juru Bicara Satgas Covid-19.
Sebelumnya, tugas sebagai jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 diemban oleh Achmad Yurianto.
Baca juga: Yurianto: Kasus Positif Covid-19 Tanpa Gejala Harus Jadi Perhatian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.