Amiruddin menyebut, Kementan dari pemerintah selalu siap dalam membantu kemajuan petani ubi jalar di Indonesia.
Baca juga: Bina 25 Kepala Keluarga, Dompet Dhuafa Kembangkan Program Ketahanan Pangan Desa
Dalam diskusi yang sama, Bupati Merangin, Jambi Al Haris menuturkan bahwa petani di wilayahnya sedang giat-giatnya bercocok tanam ubi jalar.
“Langkah tersebut tentunya dapat menjadi potensi pemasok ubi jalar terbesar. Hanya saja masih terkendala pemasarannya,” tuturnya.
Dia menilai, pabrik dan pangsa pasar yang bagus merupakan upaya membangkitkan petani di tengah pandemi seperti ini.
“Kita harus mengangkat derajat ekonomi dari petani ubi jalar," kata Al Haris dalam keterangan terulis.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada kesempatan itu turut menyampaikan, dalam etika kebudayaan hal tersebut adalah refleksi.
Baca juga: Komitmen dan Inovasi Bawa Dompet Dhuafa Raih Penghargaan pada IFA 2020
“Lantaran beras perlu ekonomi tinggi dalam prosesnya, tetapi ubi jalar sangat ekonomis dan mudah dalam proses penanamanya. Hanya membutuhkan tanah subur, maka sudah bisa tumbuh,” ujarnya.
Dia pun mencontohkan, seperti ubi jalar yang terdapat di Sumedang, dapat menjadi sebuah keanekaragaman produk ubi jalar dari berbagai daerah.
Selain itu, Dedi juga berpesan agar program ubi jalar jangan terlalu diobral karena perlu menjaga stabilitas harga maupun stabilisasi pangan di wilayah produk tersebut.
Sementara itu, petani dari Kuningan Suhanta menyampaikan harapannya agar mesin aci hadir di Kuningan untuk membantu proses produksi tetap berjalan di tengah pandemi.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Jadi Momentum Dompet Dhuafa untuk Berinovasi
Selain dibantu dorongan dalam pemasaran produk ubi jalar, alat tersebut juga menjadi kebutuhan.
“Pandemi yang masih melanda hingga saat ini, menjadi langkah bagi kita semua untuk menyiapkan sebanyak mungkin pangan alternatif. Potensi besar yang ada, patut digarap sebaik-baiknya,” ujarnya.
Menurut Suhanta, mengurai permasalahan, menyiapkan pasar, dan menggarap alternatif olahannya bisa menjadi langkah awal menggarap umbi-umbian di bumi pertiwi.
Adapun, Rapimnas ini dipimpin Ketua Umum ASAPUJI Ahmed Joe Hara dan juga turut dihadiri Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi, Dinas Pangan Pertanian Sukabumi dan Blitar, serta anggota ASAPUJI dari berbagai penjuru Indonesia.
Baca juga: Peringati Hari Tanpa Kantong Plastik Sedunia, Dompet Dhuafa Volunteer Gelar Kuliah Online
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.