Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digelar Secara Virtual, HAN 2020 Pastikan Anak Terlindungi Dari Wabah

Kompas.com - 20/07/2020, 22:04 WIB
Irfan Kamil,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2020 mendatang akan digelar secara virtual untuk memastikan anak-anak terlindungi di tengah pandemi Covid-19.

"Jadi ada yang istimewa di tahun ini. Istimewa karena kita juga harus mengikuti protokol," ujar Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) Nahar dalam diskusi di Graha BNPB, Senin (20/7/2020).

Nahar mengatakan, peringatan HAN 2020 tetap dilaksanakan dengan kondisi yang ada untuk memastikan anak-anak termotivasi dalam keadaan yang serba terbatas.

Baca juga: Peringatan HAN 2020, Tugas Yuri Digantikan Sementara oleh Anak-anak

Sebab, pemerintah juga ingin memastikan anak-anak terlindungi dari kemungkinan paparan Covid-19.

Tema Hari Anak Nasional 2020 sendiri adalah "Anak Terlindungi, Indonesia Maju".

Tema tersebut dibuat untuk menegaskan komitmen bahwa pemerintah akan terus berupaya melindungi dan memajukan anak-anak Indonesia, sekalipun di tengah pandemi Covid-19.

"Dari 79 juta lebih anak Indonesia, di antaranya ada anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus dan salah satunya adalah anak-anak dalam situasi darurat," ucap Nahar.

Baca juga: Positif Covid-19, Wagub Kaltim: Jemur Tiap Pagi, Anak-anak Rapid Test Semua Non-reaktif

Untuk itu, kata dia, tema tersebut diwujudkan melalui perayaan yang juga akan mengusung isu tentang perlunya perlindungan bagi anak-anak di tengah banyak keterbatasan akibat dampak pandemi Covid-19.

"Karena anak-anak di dalam situasi tertentu, dalam kondisi tertentu ini juga perlu tetap kita perhatikan dan tetap harus dilindungi," tutur Nahar.

Selain itu, melalui komitmen dan upaya perlindungan tersebut, Nahar berharap anak-anak akan benar-benar terlindungi dan dapat disiapkan untuk menggapai masa depan dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: Apa Tak Lelah Marah-marah Terus ke Anak?

Sementara itu, staf perlindungan anak Unicef Derry Fahrizal Ulum mengatakan bahwa Hari Anak Nasional adalah momentum untuk memastikan tetap terpenuhinya hak anak, bahkan di tengah pandemi Covid-19.

"Jadi yang berbeda dalam Hari Anak Nasional adalah dirayakannya di rumah, untuk memastikan anak-anak juga terlindungi namun tetap gembira di rumah," ucap Derry.

Derry mengatakan, pandemi telah berdampak terhadap seluruh komunitas. Tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak, baik dampak dari sisi kesehatan, pendidikan, perlindungan maupun dalam pengasuhan.

Untuk itu, dia mengajak kepada anak-anak untuk tetap belajar dan bermain dari rumah. Ia juga mengimbau anak-anak untuk tetap merayakannya di dalam rumah, guna menghindari kemungkinan penularan Covid-19.

Baca juga: Hari Anak Nasional 23 Juli 2020 Diperingati Melalui Virtual

"Kenapa di rumah? Dengan kita merayakan di rumah diharapkan teman-teman, anak-anak, orang tua, dan adik-adik semua bisa ikut terlibat," ujar Derry.

Selain itu, melalui perayaan Hari Anak Nasional secara virtual tersebut, pemerintah ingin menunjukkan bahwa mereka tetap hadir untuk memastikan anak-anak tetap termotivasi dan terlindungi.

"Artinya, pemerintah dan seluruh stekeholder pemangku kepentingan hadir bersama anak-anak Indonesia. Walaupun dalam situasi pandemi tetap ingin pastikan kalian termotivasi. Ini juga menunjukkan bahwa kita sama-sama komitmen melindungi hak-hak kalian sebagai anak, untuk mencapai mimpi kita masing-masing," kata Derry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Ranking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Ranking 147 Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com