Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Indonesia Lampaui China, Pemerintah Disarankan Intropseksi Kebijakan

Kompas.com - 20/07/2020, 21:11 WIB
Irfan Kamil,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyoroti penambahan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yang melampaui kasus di China.

Pandu menilai, pemerintah harus introspeksi kebijakan yang telah dilakukan.

Pasalnya, dengan uji spesimen yang terbilang rendah saja, kasus Covid-19 melampaui China. Lantas, apa jadinya apabila uji spesimen yang dilaksanakan jauh lebih tinggi.

"Dengan testing yang terbatas bisa ngalahin China. Bayangkan kalau kita punya testing yang lebih hebat, lebih besar. Mungkin (Kasus Covid-19) akan jauh lebih banyak," ujar Pandu saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/7/2020).

Baca juga: Stafsus Erick Thohir: Vaksin Corona Asal China dalam Proses Uji Klinis di RI

"Artinya kita harus introspeksi, pemerintah ini harus introspeksi, suatu ketika bisa saja kita mendekati Amerika yang sekarang jumlah kasusnya makin banyak itu," lanjut dia.

Menurut Pandu, penanganan pandemi tidak bisa dilakukan secara ad hoc. Ia menilai, penanganannya harus dilakukan terpadu di dalam sistem pemerintahan.

Penanganan secara ad hoc dinilai tidak memiliki dampak kebijakan signifikan sebagaimana kebijakan pada sistem pemerintahan.

"Sekarang kan ditanganinya ad hoc oleh Gugus Tugas. Gugus Tugas itu tidak punya power apa-apa, tidak bisa ngapa-ngapain ya, karena semua wewenang itu di kementerian. Walaupun kementerian bagian dari Gugus Tugas, seharusnya itu ke kementrian semua," ujar Pandu.

"Gugus tugas tidak mampu menangani karena pandemi yang sedang berlangsung ini panjang, jadi tidak lagi bisa ad hoc, harus sistem pemerintahan, langsung presiden dengan menteri-menterinya," lanjut dia.

Penanganan Covid-19 di Tanah Air juga dinilai tidak mengedepankan manajemen yang baik.

Terkadang, menurut Pandu, beberapa pihak saling melempar tanggung jawab tanpa solusi.

Baca juga: Karena Virus Corona, Ibu Kota Xinjiang di China Deklarasikan Darurat Perang

"Semuanya lempar-lemparan tanggung jawab, oh ini masalah pemerintah pusat, oh ini masalah pemerintah daerah. Sepertinya tidak ada koordinasi yang baik. Ini tidak di tangani secara manajemen yang baik,” ujar Pandu.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari laman Covid19.go.id hingga Senin (20/7/2020) ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 88.214.

Sementara, jumlah pasien sembuh 46.977 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 4.239 orang.

Adapun, data dari Laman Worldometers.info hingga Senin (20/7/2020) ini, jumlah kasus positif Covid-19 di China mencapai 83,682, pasien sembuh sebanyak 78,779 dan yang meninggal dunia sebanyak 4,634.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com