JAKARTA, KOMPAS.com – Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyoroti penambahan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yang melampaui kasus di China.
Pandu menilai, pemerintah harus introspeksi kebijakan yang telah dilakukan.
Pasalnya, dengan uji spesimen yang terbilang rendah saja, kasus Covid-19 melampaui China. Lantas, apa jadinya apabila uji spesimen yang dilaksanakan jauh lebih tinggi.
"Dengan testing yang terbatas bisa ngalahin China. Bayangkan kalau kita punya testing yang lebih hebat, lebih besar. Mungkin (Kasus Covid-19) akan jauh lebih banyak," ujar Pandu saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/7/2020).
Baca juga: Stafsus Erick Thohir: Vaksin Corona Asal China dalam Proses Uji Klinis di RI
"Artinya kita harus introspeksi, pemerintah ini harus introspeksi, suatu ketika bisa saja kita mendekati Amerika yang sekarang jumlah kasusnya makin banyak itu," lanjut dia.
Menurut Pandu, penanganan pandemi tidak bisa dilakukan secara ad hoc. Ia menilai, penanganannya harus dilakukan terpadu di dalam sistem pemerintahan.
Penanganan secara ad hoc dinilai tidak memiliki dampak kebijakan signifikan sebagaimana kebijakan pada sistem pemerintahan.
"Sekarang kan ditanganinya ad hoc oleh Gugus Tugas. Gugus Tugas itu tidak punya power apa-apa, tidak bisa ngapa-ngapain ya, karena semua wewenang itu di kementerian. Walaupun kementerian bagian dari Gugus Tugas, seharusnya itu ke kementrian semua," ujar Pandu.
"Gugus tugas tidak mampu menangani karena pandemi yang sedang berlangsung ini panjang, jadi tidak lagi bisa ad hoc, harus sistem pemerintahan, langsung presiden dengan menteri-menterinya," lanjut dia.
Penanganan Covid-19 di Tanah Air juga dinilai tidak mengedepankan manajemen yang baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.