JAKARTA, KOMPAS.com - Putra pertama Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, telah mendapatkan karpet merah dari PDI Perjuangan untuk maju pada Pilkada Solo 2020.
Pencalonan Gibran secara resmi diumumkan PDI Perjuangan pada Jumat (17/7/2020).
Dalam kontestasi tersebut, Gibran dipasangkan dengan Teguh Prakosa, yang tak lain adalah Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Surakarta.
Pencalonan Gibran di kontestasi kepala daerah yang turut mengantarkan ayahnya di kursi orang nomor satu di negeri ini cukup menarik perhatian.
Pasalnya, sebelum DPP PDI Perjuangan mengumumkan rekomendasi pasangan calon yang akan diusung, DPC PDI Perjuangan Solo telah mengajukan nama Achmad Purnomo sebagai calon wali kota jauh-jauh hari.
Baca juga: Bahas Pencalonan Gibran di Istana, Jokowi Dinilai Salah Gunakan Fasilitas Negara
Selain itu, dalam setiap kesempatan, Gibran selalu menyatakan keenganannya untuk ikut dalam sebuah kontestasi politik.
Namun, sikap politik Gibran pun berubah. Ia mendadak ingin maju sebagai kandidat orang nomor satu di Solo lewat PDI Perjuangan.
Meski saat itu, DPC PDI Perjuangan telah menyatakan kemungkinan Gibran untuk diusung partai berlambang banteng di Pilwakot Solo kecil, suami dari Selvi Ananda itu tidak habis akal.
Manuver politik singkat Gibran dengan menemui sejumlah elite partai itu di tingkat nasional, rupanya mampu membuat internal partai tersebut berpikir ulang untuk memberikan rekomendasi sesuai dengan sikap DPC PDI Perjuangan Solo.
Baca juga: Tepis Isu Dinasti Politik, PDI-P: Gibran Berkompetisi di Internal Partai
Berikut perubahan pandangan politik Gibran dari waktu ke waktu yang berhasil dirangkum Kompas.com:
Pilih bisnis ketimbang politik
Dalam sejumlah kesempatan, Gibran kerap menyatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk mengembangkan bisnisnya dibandingkan terjun ke dunia politik.
"Enggak sih. Saat ini enggak, lah. Saya begini sajalah, jualan martabak," kata Gibran kepada Kompas.com, 27 Agustus 2017.
Memang, selama ini Gibran dikenal sebagai seorang pengusaha. Salah satu usahanya yang cukup terkenal yaitu Chili Pari.
Bisnis katering yang berbasis di Solo itu telah ia dirikan sejak 2010 silam. Itu berarti, sudah 10 tahun paling tidak Chili Pari berdiri.
Selain katering, Gibran juga memiliki delapan lini bisnis yang bergerak di sektor makanan dan minuman, antara lain, Markobar, Pasta Buntel, Goola, Mangkok Ku, Kemripik, Ngedrink, dan Madhang Indonesia.
Baca juga: Gibran Harus Bisa Membuktikan, Tidak Ada KKN dan Politik Dinasti