Kejagung mengaku masih optimistis dapat menangkap Djoko.
Presiden diminta turun tangan
Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman juga meyakini bahwa Djoko Tjandra berada di Malaysia.
MAKI melihat Presiden Joko Widodo memiliki hubungan baik dengan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin yang dapat digunakan untuk memulangkan Djoko Tjandra.
Kemudian, Boyamin melihat selama ini telah terdapat upaya timbal balik antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia, misalnya pemulangan warga negara Indonesia (WNI) bernama Siti Aisyah yang dituduh membunuh Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Baca juga: ICW: Hakim Harus Tolak PK Djoko Tjandra
Selain itu, kata Boyamin, jalur ekstradisi sempat dilakukan oleh mantan Jaksa Agung M Prasetyo, tetapi masih gagal.
MAKI juga menduga Djoko Tjandra memiliki hubungan dengan mantan perdana menteri di negara tetangga.
"Joko Tjandra diduga punya hubungan erat dan mendapat perlakuan istimewa oleh Nazib Razak (mantan Perdana Menteri Malaysia) sehingga proses pemulangannya akan sulit jika tidak melibatkan diplomasi tingkat tinggi," kata Boyamin melalui keterangan tertulis, Minggu (19/7/2020).
Maka dari itu, Boyamin mendorong keterlibatan Presiden Jokowi untuk turun tangan.
"Berdasar kenyataan Joko Tjandra tinggal di Kuala Lumpur Malaysia, maka dibutuhkan peran Presiden RI Paduka Yang Mulia Ir Joko Widodo untuk melakukan lobi dan diplomasi tingkat tinggi dengan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin untuk memulangkan Joko Tjandra ke Indonesia," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.