Kemudian, pihaknya akan secara berkala memastikan kebutuhan anak yang tedampak. Apabila dibutuhkan, akan dibuat sekolah darurat untuk anak belajar.
"Beberapa waktu setelah tiga minggu dari kegiatan yang sekarang, tim LDP akan memberikan lagi asesmen kira-kira bagaimana kondisinya. Kalau ternyata mereka sudah butuh kegiatan sekolah, berarti kita berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk membuat sekolah darurat becana dengan memperhatikan protokol kesehatan. Bisa secara online," papar dia.
Pepen mengatakan, Tim LDP akan menjangkau seluruh wilayah terdampak banjir bandang di Masamba Kabupaten Luwu Utara.
Anak-anak di pengungsian diharapkan lebih tenang menghadapi bencana yang merusak tempat tinggal mereka.
"Mereka bertugas memberikan rasa nyaman kepada korban banjir," ujar Pepen.
Baca juga: Banjir Bandang Luwu Utara, Gubernur Sulsel Fokus Penyelamatan dan Logistik
Sementara itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengaku senang dengan perhatian yang lebih diberikan pemerintah melalui Menteri Sosial.
"Perhatian yang besar dari Presiden ini dapat menambah semangat masyarakat Luwu Utara untuk bangkit. Kami bersama seluruh unsur pemerintahan, TNI, relawan dan masyarakat bahu membahu melakukan pembersihan dan evakuasi serta mencari korban yang belum di ketemukan," ujar Indah.
Indah mengaku, fokus membuka akses jalan yang masih terisolir terutama pada akses jalan Nasional.
Menurut dia, hal itu penting dilakukan karena jalan tersebut menjadi jalur pendistribusian logistik bagi warga terdampak banjir.
"Mengingat ini urat nadi lalu-lintas dan perekonomian, terutama untuk mendistribusikan logistik pada beberapa wilayah pengungsian di Kabupaten Luwu Utara," kata Indah.
Baca juga: Banjir Bandang Landa Luwu Utara, Hutama Karya Terjunkan Alat Berat
Sejauh ini, bantuan bagi warga terisolasi dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua.
"Misalnya di daerah pegunungan, di Kota Masamba mengingat memang aksesnya terputus. Jadi baik jembatan gantung dan jembatan betonnya terputus jadi kami cari jalan pegunungan," ujar dia.
BPBD Luwu Utara melansir data jumlah penduduk yang mengungsi ke sejumlah wilayah yang masih aman dari terjangan banjir bandang sungai Masamba.
Jumlah pengungsi hingga saat ini sudah mencapai 14.483 jiwa. Jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Masamba, yakni 7.748 jiwa, disusul Baebunta 5.808 jiwa, kemudian Sabbang 927 jiwa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.