Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Audiensi dengan Pimpinan DPR, Perwakilan Buruh Ungkap Kekecewaan soal RUU Cipta Kerja

Kompas.com - 16/07/2020, 22:11 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan massa buruh yang menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (16/7/2020) beraudiensi dengan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Badan Legislasi Supratman Andi Agtas.

Dilansir Tribunnews.com, Juru Bicara Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) Nining Elitos mengaku kecewa terhadap sikap DPR dan pemerintah yang meneruskan pembahasan omnibus law RUU Cipta Kerja.

Padahal, kata dia, sejak awal RUU Cipta Kerja banyak mendapatkan kritik, khususnya dari kelompok buruh.

"Kami agak sedikit kecewa pada pimpinan dan wakil rakyat di DPR, di mana sebenarnya aspirasi jauh sebelum hari ini, sejak 13 Januari kami sudah menyampaikan sikap kepada Baleg DPR saat itu di mana kita tahu apa yang sedang disiapkan pemerintah ini cacat prosedur dan sangat bertentangan dengan konstitusi negara," kata Nining selepas beraudiensi.

Baca juga: Massa Aksi di Depan DPR Membubarkan Diri, Arus Lalu Lintas Masih Dialihkan

Nining mengatakan, massa buruh rela menggelar aksi di tengah pandemi Covid-19 ini demi menggagalkan RUU Cipta Keja.

Sebab, menurut Nining, RUU Cipta Kerja merugikan rakyat di hampir seluruh sektor.

"Kami gerakan buruh bersama rakyat ini menolak secara keseluruhan, tidak hanya klaster ketenagakerjaan. Karena dampak Cipta Kerja itu berbagai sektor mulai dari petani, pesisir adat, generasi muda, dan mahasiswa. Itu jadi alasan kuat kami mengapa menolak RUU omnibus law sejak dari awal, termasuk sampai hari ini," ujar dia 

Selain itu, dia mengaku kecewa karena tidak ada hasil yang signifikan dari pertemuannya dengan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Badan Legislasi Supratman Andi Agtas.

Menurut Nining, pimpinan DPR mengatakan, akan meneruskan aspirasi para buruh ke rapat pimpinan.

Baca juga: Demo di Depan Gedung DPR Ricuh, Sekelompok Pemuda Lemparkan Batu ke Arah Polisi

Nining pun menanti apakah pembahasan RUU Cipta Kerja akan dihentikan sesuai dengan tuntutan massa aksi.

"Kami ingin lihat apa benar DPR berpihak pada rakyat. Lebih dari 60 organisasi sipil menolak RUU Cipta Kerja. Kami menunggu rapat pimpinan DPR apakah akan meneruskan atau menghentikan RUU Cipta Kerja sejak sebelum lahir pun," kata Nining.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Nasional
Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Nasional
Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Nasional
Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Nasional
Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Nasional
Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Nasional
Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com