Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dua Titik Kritis Penularan Covid-19 bagi Mereka yang ke Sekolah dan Tempat Kerja

Kompas.com - 16/07/2020, 11:17 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkap dua titik kritis penularan Covid-19 di sekolah atau tempat kerja, meski sudah diberlakukan protokol kesehatan.

Titik kritis pertama, kata Dewi adalah, saat jam makan siang yang membuat pelajar atau pekerja melepaskan masker.

"Kalau makan buka masker masih mengobrol kanan kiri, kira-kira bagaimana tuh? Itu yang harus kita hindari juga, ada titik kritis pada saat makan siang," kata Dewi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Baca juga: Pemerintah Sebut Naik Turunkan Masker ke Dagu Berisiko Besar Tularkan Virus

Sementara titik kritis kedua adalah saat pekerja atau pelajar berada di moda transportasi umum.

Dewi mengatakan, beberapa moda transportasi umum sulit untuk memberlakukan jaga jarak aman.

Ia melanjutkan, di transportasi umum juga kadang warga lupa mencuci tangan setelah memegang sesuatu.

"Jadi potensi penularannya lebih tinggi plus jangan lupa tangan ya, kalau sudah memegang apa pun itu, pegangan gitu ya, dicuci atau tidak dengan hand sanitizer, terus lupa main mengusap muka misalnya," ujarnya.

Baca juga: Gugus Tugas Klaim Pasien Covid-19 Sembuh Makin Banyak, Berkat Penerapan 3T

Oleh karena itu, Dewi berharap masyarakat lebih berhati-hati di transportasi umum. Serta tidak lupa memberlakukan jaga jarak baik di transportasi umum ataupun saat jam makan siang.

"Ini titik kritis yang lain yang kadang kita juga harus ingatkan di transportasi umum jauh lebih hati-hati," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, berdasarkan data yang masuk hingga Rabu (15/7/2020) pukul 12.00 WIB tercatat ada 1.522 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Positif Covid-19 di Indonesia Tembus 80.000 Kasus dan Arahan Presiden

Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 80.094, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu.

"Kami mendapatkan kasus konfirmasi positif Covid-19, tambahannya adalah 1.522 orang. Sehingga, totalnya kini 80.094 orang," kata Yurianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com