JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkap dua titik kritis penularan Covid-19 di sekolah atau tempat kerja, meski sudah diberlakukan protokol kesehatan.
Titik kritis pertama, kata Dewi adalah, saat jam makan siang yang membuat pelajar atau pekerja melepaskan masker.
"Kalau makan buka masker masih mengobrol kanan kiri, kira-kira bagaimana tuh? Itu yang harus kita hindari juga, ada titik kritis pada saat makan siang," kata Dewi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/7/2020).
Baca juga: Pemerintah Sebut Naik Turunkan Masker ke Dagu Berisiko Besar Tularkan Virus
Sementara titik kritis kedua adalah saat pekerja atau pelajar berada di moda transportasi umum.
Dewi mengatakan, beberapa moda transportasi umum sulit untuk memberlakukan jaga jarak aman.
Ia melanjutkan, di transportasi umum juga kadang warga lupa mencuci tangan setelah memegang sesuatu.
"Jadi potensi penularannya lebih tinggi plus jangan lupa tangan ya, kalau sudah memegang apa pun itu, pegangan gitu ya, dicuci atau tidak dengan hand sanitizer, terus lupa main mengusap muka misalnya," ujarnya.
Baca juga: Gugus Tugas Klaim Pasien Covid-19 Sembuh Makin Banyak, Berkat Penerapan 3T
Oleh karena itu, Dewi berharap masyarakat lebih berhati-hati di transportasi umum. Serta tidak lupa memberlakukan jaga jarak baik di transportasi umum ataupun saat jam makan siang.
"Ini titik kritis yang lain yang kadang kita juga harus ingatkan di transportasi umum jauh lebih hati-hati," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, berdasarkan data yang masuk hingga Rabu (15/7/2020) pukul 12.00 WIB tercatat ada 1.522 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Positif Covid-19 di Indonesia Tembus 80.000 Kasus dan Arahan Presiden
Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 80.094, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu.
"Kami mendapatkan kasus konfirmasi positif Covid-19, tambahannya adalah 1.522 orang. Sehingga, totalnya kini 80.094 orang," kata Yurianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.