Oleh karena itu, Jokowi menilai kuartal ketiga pada bulan Juli, Agustus, dan September ini merupakan momentum yang tepat untuk kembali menggairahkan perekonomian.
Caranya tak lain dengan menggelontorkan sebanyak-banyaknya belanja pemerintah, khususnya belanja modal.
"Kalau kita enggak bisa mengungkit di kuartal ketiga, jangan berharap kuartal keempat akan bisa, sudah. Harapan kita hanya ada di kuartal ketiga," kata Jokowi.
Tekan Kematian, Perbanyak Sembuh
Presiden Jokowi mengakui mengendalikan angka kasus positif Covid-19 bukanlah hal yang mudah.
Oleh karena itu, Jokowi menilai penting untuk menekan angka kematian yang disebabkan oleh virus corona Sars-Cov-2 itu.
Baca juga: Jokowi: Uang Pemda di Bank Ada Rp 170 Triliun!
Selain itu, penting pula untuk mengejar angka kesembuhan yang tinggi.
Menurut Jokowi, dua hal tersebut lah yang sekarang sedang dikejar oleh berbagai negara.
"Target dunia itu sekarang bagaimana menekan angka kematian. Yang kedua, bagaimana tingkat kesembuhannya setinggi-tingginya. Dua ini yang sekarang dikejar oleh negara-negara di dunia," kata Jokowi.
"Karena apa, mengendalikan Covid-19-nya, kasus positifnya sangat sulit, (sehingga) penekanannya ada di dua hal itu," sambungnya.
Jokowi mencontohkan penanganan Covid-19 di Papua Barat. Sampai saat ini ada 292 kasus positif di provinsi tersebut.
Namun, angka kesembuhannya juga tinggi mencapai 198 orang. Sementara pasien Covid-19 yang meninggal ada empat orang.
"Pengendaliannya yang sembuh banyak dan yang meninggal empat," kata Jokowi.
Jokowi menyebut, idealnya memang setiap provinsi juga berjuang untuk menekan angka kasus positif sambil meningkatkan angka sembuh dan menekan angka meninggal dunia.
Baca juga: Minta Pemda Belanjakan Anggaran, Jokowi: Jangan Ada yang Ngerem
Namun, ia kembali menekankan bahwa hal tersebut tak mudah. Di satu sisi, pemerintah juga sudah mulai melakukan pelonggaran di berbagai sektor untuk membangkitkan ekonomi.