JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, penularan virus corona akan mudah terjadi dalam satu ruangan yang diisi oleh banyak orang, meski ruangan tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik.
Hal ini terjadi di sejumlah klater penularan Covid-19, salah satunya klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) Bandung, Jawa Barat.
"Ketika ada orang banyak berkumpul dalam satu tempat, satu waktu dan bisa jadi, entah apakah sirkulasi udara yang baik atau tidak, ini juga akan memengaruhi laju penularan," kata Dewi dalam diksusi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/7/2020).
Baca juga: Penularan Covid-19 lewat Udara Disebabkan oleh Microdroplet, Terjadi di Ruangan Bersirkulasi Buruk
Dewi mengatakan, penularan virus corona semakin cepat terjadi di ruangan tempat orang berkumpul, seperti asrama, pesantren, atau boarding school.
Risiko penularan akan semakin tinggi jika ruangan tersebut tidak memiliki sirkulasi yang baik.
"Ini kan sebetulnya bentuknya seperti asrama, boarding school, pesantren, ini akan memiliki kondisi yang sama, mirip dengan Secapa," ujar Dewi.
Baca juga: 72.347 Kasus Covid-19 Indonesia dan Ancaman Penularan Lewat Udara...
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan bahwa WHO menyebut penularan virus corona lewat udara disebabkan oleh microdroplet.
"Beberapa hari ini kita mendengar kekhawatiran masyarakat terkait sebaran Covid-19 yang diterjemahkan bisa disebarkan lewat udara," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jumat (10/7/2020).
"Beberapa kali kami mencoba berkomunikasi dengan WHO, sebenarnya kasus ini lebih cenderung disebarkan oleh microdroplet, yakni droplet yang sangat kecil," lanjutnya.
Baca juga: Klaster Baru Penularan Covid-19 di Secapa AD yang Belum Diketahui Sumbernya...
Microdroplet ini bisa bertahan lebih lama di satu ruangan manakala sirkulasi udara di ruangan itu tidak berjalan dengan baik.
Dengan demikian, partikel-partikel droplet itu tertahan melayang-layang cukup lama di udara.
"Kondisi ini memungkinkan siapa pun yang nantinya berada di ruangan itu dan tidak terlindung karena tak pakai masker, atau pakai masker tapi tidak dipakai dengan baik sangat bisa tertular," ungkap Yuri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.