Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Tiga Pegawai Tokopedia Diklarifikasi Terkait Dugaan Pembobolan Data Konsumen

Kompas.com - 14/07/2020, 16:08 WIB
Devina Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri meminta keterangan dari tiga pegawai Tokopedia terkait dugaan pembobolan data konsumen.

Hal ini disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (14/7/2020).

“Sudah ada tiga orang yang diklarifikasi, antara lain mereka merupakan IT security,” kata Awi.

Baca juga: Polisi Selidiki Laporan Tokopedia soal Bocoran Data Pengguna di Medsos

Sejauh ini, Bareskrim masih melakukan penyelidikan terhadap kasus yang dilaporkan oleh pihak Tokopedia tersebut.

Menurut Awi, Bareskrim juga sedang melakukan penelusuran lebih lanjut terkait IP address yang masuk dalam sistem Tokopedia.

“Sampai saat ini Dittipidsiber Bareskrim Polri masih melakukan penyelidikan dan masih melakukan analisa anomali IP address yang masuk ke sistem Tokopedia,” ujar Awi.

Diberitakan, Vice President of Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan, pihaknya telah melaporkan para oknum yang mengakses dan mencuri 91 juta data konsumennya kepada polisi.

Baca juga: Ini Tanggapan Tokopedia soal Bocoran Data Pengguna yang Beredar di Facebook

Ia menyebut, pencurian data ini bukanlah merupakan pencurian data baru dan segala informasi password pengguna Tokopedia masih aman terlindungi.

"Kami tegaskan ini bukanlah upaya pencurian data baru dan informasi password pengguna Tokopedia masih tetap aman terlindungi di balik enkripsi,” ujar Nuraini dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (6/7/2020).

“Kami juga telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian dan juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum," ucap dia. 

Baca juga: Tokopedia Laporkan Oknum yang Jual 91 Juta Data Pelanggannya ke Polisi

 

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan informasi terkait insiden pencurian data ini secara transparan dan berkala kepada seluruh pengguna.

Tokopedia juga telah berkoordinasi dengan pemerintah dan berbagai pihak yang berwenang.

Sebelumnya, lembaga riset siber CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) menemukan adanya link atau tautan yang berisi 91 juta data pengguna Tokopedia yang tersebar pada salah satu grup di Facebook.

Data yang beberapa waktu lalu diduga bocor karena peretasan itu bisa diunduh secara bebas.

Kepala CISSReC Pratama Persadha mengatakan, tautan tersebut berasal dari salah satu akun bernama @Cellibis di forum Raidforums.

Baca juga: Bocoran Data 91 Juta Pengguna Tokopedia Beredar lewat Link di Facebook

 

Ia menyebut akun tersebut sudah lebih dulu menyebarkan link di situs tersebut pada Jumat (3/7/2020), atau sehari sebelum tautan diunggah ke Facebook.

"Akun tersebut membagikan secara hampir cuma-cuma di Raidforums yang sebelumnya dia dapatkan dari cara membeli data tersebut di darkweb sebesar 5.000 US Dollar (Rp 72,6 juta)," ujar Pratama dalam keterangan tertulis yang dilayangkan ke KompasTekno.

Pratama mengungkapkan bahwa seseorang yang ingin mengunduh file bocoran data pengguna Tokopedia tersebut harus menggunakan VPN lantaran file itu disimpan oleh server yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Namun, ketika dikonfirmasi oleh KompasTekno, Pratama mengatakan bahwa link terkait sudah dihapus pada Minggu (5/7/2020) sore, baik di situs Raidforums maupun grup Facebook tempat tautan disebarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com