Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BP2MI Prediksi 50.114 Pekerja Migran Pulang ke RI pada Juli-Agustus

Kompas.com - 14/07/2020, 15:47 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya tengah mewaspadai gelombang besar kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI) pada Juli-Agustus 2020.

Menurut Benny, B2PMI memprediksi ada 50.114 PMI yang akan kembali ke Tanah Air karena kontrak kerja mereka habis.

"Mereka yang akan berakhir kontrak kerjanya di bulan Juli dan Agustus, ini juga gelombangnya cukup besar dibandingkan gelombang kepulangan PMI di bulan sebelumnya, yaitu kurang lebih kita akan menangani 50.114 PMI," kata Benny dalam rapat bersama Komisi I DPR, Selasa (14/7/2020).

Baca juga: 4 Pekerja Migran yang Pulang dari Malaysia Positif Covid-19, Sumba Barat Jadi Zona Merah

Menurut dia, 50.114 PMI itu akan datang dari sejumlah negara. Namun, kebanyakan berasal dari Malaysia, yakni 16.597 PMI dan Hong Kong sebanyak 13.957 PMI.

Kemudian, Taiwan 12.059 PMI, Singapura 3.113 PMI, Korea Selatan 1.015 PMI, dan Brunei Darussalam 936. Ada pula yang akan datang dari Arab Saudi, Italia, Oman, dan Kuwait.

"Masih ditempati rangking pertama oleh Malaysia 16.597, kemudian kedua Hong Kong 13.957," ucap dia. 

Benny melaporkan, sejak 1 Januari hingga 5 Juli, BP2MI telah menangani kepulangan 39.412 PMI. Ia memastikan data BP2MI valid.

"Kita sudah menangani kepulangan PMI sejak 1 Januari hingga 5 Juli 2020 yaitu 39.412 PMI sudah kembali ke Tanah Air," ucap dia.

"Data ini valid, karena data ini by name by address dari negara penempatan mana mereka ditempatkan, mereka bekerja di sektor-sektor pekerja apa, dari daerah asal mana itu ter-detect dalam sistem kami, sistem ini terintegrasi dengan sistem informasi manajemen keimigrasian," ujar Benny.

Baca juga: Gugus Tugas Sebut Pemda Tak Perlu Karantina Pekerja Migran yang Pulang Kampung

Selain itu, BP2MI menangani kepulangan PMI secara daring atau online. Ia mengatakan, ada 37.889 PMI yang ditangani melalui sistem kepulangan daring.

"Juga 37.889 PMI sudah kami tangani kepulangannya ini melalui sistem kepulangan online yang informasinya kami terima secara terus menerus melalui berita perwakilan," ucap Benny.

Ia memaparkan, dari 37.889 PMI itu, ada 158 orang yang sakit dan telah ditangani BP2MI.

Seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah.

"Kami rujuk ke rumah sakit yang bekerja sama dengan kami, dan seluruh pembiayaannya hingga pasien atau PMI keluar dari rumah sakit dalam tanggung jawab dan penanganan negara atau BP2MI," kata dia. 

Benny juga mengatakan, BP2MI telah menangani 16.512 PMI yang dalam kategori bermasalah hubungan ketenagakerjaan.

Ada pula 20.963 anak buah kapal (ABK) dan 258 jenazah PMI yang sudah kembali ke Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com