Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Surya Anta di Penjara: Dipalak hingga Bebas Jual Beli Sabu...

Kompas.com - 13/07/2020, 15:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis HAM Surya Anta Ginting mengungkapkan pengalamannya menghuni Rutan Salemba, tempat ia ditahan saat terlibat kasus makar.

Dalam cerita yang ia beberkan melalui akun Twitter miliknya @Suryaanta, Minggu (12/7/2020), Surya mengungkap sejumlah masalah yang terjadi di dalam penjara.

Surya menuturkan, pada hari pertamanya masuk penampungan di Rutan Salemba, ia dipalak tahanan lain sebesar Rp 1 juta, sedangkan rekannya dipalak Rp 3 juta.

"Akhirnya kami berlima bayar Rp 500 ribu karena setelah para tahanan lain tahu kalau kami ini aktivis bukan anak pejabat," tulis Surya dalam foto yang ia unggah dalam tweet-nya.

Baca juga: Istri Surya Anta Pastikan Suaminya Ditahan di Ruang Isolasi Mako Brimob

Surya menuturkan, ia bersama empat rekannya tinggal bersama sekitar 420 narapidana lainnya di ruang penampungan atau ruang masa pengenalan lingkungan (mapenaling) selama satu bulan.

Dalam foto lain yang diunggah Surya, tampak kondisi para tahanan yang tidur lesehan dan berimpitan satu sama lain saking padatnya ruang mapenaling tersebut.

"Tahanan tidur udah kayak ikan pindang dijejer, tak jarang agar biar bisa tidur, badan tidur miring," ujar Surya.

Ia mengungkapkan, fasilitas yang tersedia pun seadanya. Hanya ada dua toilet dan satu unit televisi.

Baca juga: Kisah Panjang Nazaruddin: Kasus Wisma Atlet, Red Notice Interpol, hingga Sel Mewah di Sukamiskin

Para tahanan juga mesti menampung air cadong untuk menghilangkan dahaga mereka.

"TV dalam barak penampungan ini cuma satu. Kalau ada yang berani ganti channel langsung rame. Botol-botol ini buat nampung air cadong buat minum. Tapi airnya berasa ada yang lengket. Para tahanan jadi sakit tenggorokan," kata Surya dalam tweet-nya yang menunjukkan gambar tumpukan botol air mineral bekas.

Ia menambahkan, perkelahian antartahanan di barak penampungan merupakan hal yang lazim terjadi. Bahkan, perkelahian itu kerap dipicu oleh hal-hal remeh.

"Saking over kapasitas, para tahanan berantem gegara masalah sepele: gak kebagian ubi, sendal ketuker, kopi tumpah, lauk dimakan temennya dsb," tulis Surya.

Baca juga: Menkumham Minta BNN dan Polri Ikut Awasi Bandar Narkoba di Penjara

Surya Anta juga mengungkap adanya praktik penjualan sabu yang dilakukan terang-terangan oleh para narapidana.

"Dari lantai dua para napi mengiklanan barang dagangan mereka pada tahanan baru, sambil teriak: 'sabu sabu sabu siapa yang mau sabu buat malam minggu'," kata Surya.

Kamar "apotek" dan "tiket" masuk kamar

Setelah satu bulan tinggal di ruang penampungan, Surya dkk pun dipindahkan ke Blok J Kamar 18 atas tekanan para aktivis lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com