Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingatkan soal "Microdroplet", Yurianto: Masker Mutlak Digunakan, Bukan "Face Shield"

Kompas.com - 13/07/2020, 06:17 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, merujuk rilis yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penularan Covid-19 masih dominan melalui droplet (percikan).

Hal itu disampaikannya untuk menanggapi banyaknya informasi penularan Covid-19 yang beredar di masyarakat.

“Dari beberapa informasi yang disampaikan WHO, diyakini bahwa penularan virus ini tetap terjadi melalui droplet,” ujar Yuri, dikutip dari laman Kemenkes, Senin (13/7/2020).

Namun, dirinya mengingatkan bahwa masyarakat perlu mewaspadai droplet berukuran kecil (microdroplet).

Baca juga: Penularan Covid-19 lewat Udara Disebabkan oleh Microdroplet, Terjadi di Ruangan Bersirkulasi Buruk

Droplet kecil tersebut bisa bertahan lama di udara, terutama pada ruangan dengan ventilasi dan sirkulasi udara yang kurang maksimal.

“Sehingga, penggunaan masker mutlak harus dilakukan, bukan face shield. Karena kita tahu pada microdroplet dia akan mengambang di udara," tutur Yuri.

"Droplet ukuran besar bisa kita cegah dengan menggunakan face shield. Oleh karena itu, tetap gunakan masker,” tegasnya.

Pihaknya kembali menegaskan bahwa penggunaan masker dalam rangka mencegah penularan Covid-19 harus dilakukan dengan baik dan benar.

Masker harus menutup hidung dan mulut. Kemudian, tangan jangan menyentuh bagian depan masker dan jangan menurunkan masker ke dagu.

Baca juga: Pemerintah: Face Shield Tanpa Masker Tak Melindungi Maksimal


Yurianto juga menyampaikan update data terbaru Covid-19 yang tercatat hingga 12 Juli 2020.

Hingga 12 Juli, kata dia, pemerintah telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 22.379 sehingga total spesimen yang telah diperiksa adalah 1.061.367 spesimen.

“Dari jumlah itu, kita mendapatkan penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.681 orang sehingga totalnya menjadi 75.699 orang,” kata Yuri.

Beberapa provinsi yang hari ini melaporkan kenaikan kasus terbanyak yaitu Jawa Timur melaporkan 518 kasus baru, DKI Jakarta 404 kasus baru, Sulawesi Selatan 173 kasus baru, Kalimantan Selatan 77 kasus baru, Jawa Tengah 70 kasus baru, Papua 63 kasus baru, dan Jawa Barat 50 kasus baru.

Baca juga: Achmad Yurianto: Face Shield yang Dipakai Tanpa Masker Tak Maksimal Cegah Penularan Covid-19

Selain itu, pemerintah juga mencatat 919 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Dengan demikian, akumulasi total pasien sembuh menjadi 35.638 orang.

Penambahan juga terjadi pada kasus pasien meninggal dunia, yakni 71 orang. Dengan demikian, total jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 tercatat 3.606 orang.

Pemerintah masih melakukan pemantauan kepada ODP sebanyak 34.468 orang dan pengawasan terhadap PDP sebanyak 14.515 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com