Masker jadi kunci cegah penularan
Dalam kesempatan yang sama, Mahardika menyarankan dua hal penting dalam mencegah penularan Covid-19 lewat udara di masa tatanan kehidupan baru.
Keduanya, yakni disiplin mengenakan masker serta menjaga sirkulasi udara ruangan lewat ventilasi alami.
Mahardika mengatakan, penularan Covid-19 lewat udara disebabkan adanya droplet berukuran sangat kecil (microdroplet) yang terpercik keluar saat orang yang positif bersin, batuk, berbicara atau bernyanyi.
Baca juga: Yang Perlu Dipahami soal Penularan Virus Corona Melalui Udara
Karena ukurannya yang kecil, maka microdroplet ini kemudian bisa melayang-layang di udara dalam waktu yang lebih lama.
Saat melayang itulah microdroplet menjadi aerosol (partikel udara).
"Yang perlu dipahami, adalah potensi penularan lewat aerosol itu ada. Sehingga kita harus disiplin memakai masker," ujar Mahardika.
Terlebih, ketika sudah mulai kembali bekerja maupun berkegiatan lain.
Baca juga: Menurut Tim Pakar Gugus Tugas, Covid-19 Menular lewat Udara di Tempat-tempat Ini...
Kemudian, dia juga menyebut bahwa aerosol yang mengandung Covid-19 cenderung lebih mudah bertahan dalam ruang tertutup yang bersuhu rendah dan lembab.
Selain itu, aerosol bisa lebih bertahan lama di ruangan dengan sirkulasi udara buatan (AC).
Sehingga, dia menyarankan agar masyarakat menjaga sirkulasi udara alami di dalam ruang mana pun.
"Baik itu di rumah, ruang kerja, ruang kelas maupun sarana transportasi sebaiknya buka jendela, buka pintu agar udara berganti," tutur dia.
"Dengan begitu, aerosol akan mudah larut bersama udara yang keluar dan udara di dalam ruangan selalu berganti dengan yang baru dan bersih," ucap Mahardika.
Baca juga: Gugus Tugas: Masker Jadi Kunci Cegah Penularan Covid-19 Lewat Udara