Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Epidemiologi: Asrama Rawan Jadi Klaster Baru Covid-19

Kompas.com - 10/07/2020, 21:22 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, fasilitas yang membuat sekelompok orang hidup bersama seperti asrama rawan menimbulkan klaster baru penularan virus corona (Covid-19).

"Pesantren juga sama. Itu potensial jadi klaster. Pokoknya yang hidup bersama itu asrama, atau apa itu potensi menjadi klaster," kata Pandu pada Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

Ia menanggapi soal 11 orang santri di Pesantren Gontor 2, Jawa Timur yang positif terjangkit Covid-19.

Baca juga: Kemenag: Jika Syarat Belajar di Pesantren Saat Pandemi Dipenuhi, Covid-19 Bisa Dicegah

Kendati demikian, menurut Pandu, tidak masalah jika pesantren atau asrama lainnya tetap beroperasi selama pandemi Covid-19.

Asalkan, semua ketentuan protokol kesehatan dipatuhi bersama oleh warga pesantren ataupun asrama tersebut.

"Harus diterapkan protokol kesehatan," ujar dia.

Diketahui, jumlah santri Pondok Gontor 2 Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah empat orang.

Dengan demikian, total santri yang positif corona hingga Kamis (9/7/2020) mencapai 11 orang.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan, empat santri ini berasal dari Kendari, Sulawesi Tenggara.

“Keempat anak ini sama seperti enam temannya yang kemarin. Terdeteksi RDT reaktif saat akan berangkat ke PP Gontor Kendari (bukan Ternate). Setelah dilakukan swab hasil PCR dinyatakan positif,” ujar Ipong saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (9/7/2020) sore.

Baca juga: Cerita Yurianto yang Dijuluki Pembawa Berita Kematian karena Sampaikan Data Covid-19

Sama halnya dengan santri positif Covid-19 sebelumnya, empat santri baru berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Mereka tidak menunjukkan gejala klinis terpapar Covid-19 seperti demam, panas tinggi, atau pun sesak napas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com