JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) berharap masjid besar yang tidak bisa menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan maksimal saat pelaksanaan shalat Idul Adha tidak menggelar shalat itu.
"Harapannya juga sebenarnya di masjid-masjid besar yang lainnya yang kira-kira tidak memungkinkan untuk menjalankan protokolnya, supaya tidak melaksanakan (shalat Idul Adha)," kata Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Kamaruddin Amin dalam diskusi online Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jumat (10/7/2020).
Kamaruddin mengatakan, shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal pun tidak dilaksanakan dengan alasan tidak memungkinkan melakukan protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh pada ribuan jemaah yang datang.
Baca juga: Menag Jelaskan Alasan Masjid Istiqlal Tak Gelar Shalat Idul Adha
Oleh karena itu, Kamaruddin berharap masjid lainnya juga mempertimbangkan aspek penerapan protokol kesehatan sebelum menggelar shalat Idul Adha.
"Karena harus mengecek kesehatan setidaknya suhu badan ratusan ribu orang dalam waktu yang bersamaan itu tidak memungkinkan sehingga diputuskan tidak ada shalat Idul Adha di Istiqlal," ujar dia.
Kendati demikian, ia menegaskan, pelaksanaan shalat Idul Adha diperbolehkan selama protokol kesehatan Covid-19 tetap dilaksanakan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, Masjid Istiqlal tak akan menyelenggarakan shalat Idul Adha tahun 2020 atau 1441 Hijriah.
Baca juga: Menko PMK: Jangan Ada Klaster Baru dari Penyelenggaraan Shalat Idul Adha
Hal itu disampaikan Muhadjir seusai rapat bersama Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar secara virtual.
"Tentang penggunaan Masjid Istiqlal, pada intinya Masjid Istiqlal tahun ini tidak digunakan untuk mengadakan shalat Idul Adha," kata Muhadjir saat menyampaikan keterangan pers secara virtual, Kamis (9/7/2020).
Muhadjir menyatakan, keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.