Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Perlu Revolusi Mental agar Bangga dengan Produk Dalam Negeri

Kompas.com - 09/07/2020, 17:15 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, produksi tes cepat (rapid test) harus didukung.

Hal itu disampaikan Muhadjir saat peluncuran perlengkapan tes cepat yang diproduksi Indonesia lewat di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, melalui kanal Youtube Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020).

"Perlu ada revolusi mental untuk kita bangga dengan produk dalam negeri. Kita mencintai produk dalam negeri sendiri dan kita bisa menggunakan secara penuh dengan percaya diri produk dalam negeri," kata Muhadjir.

Nantinya, produksi dan pengembangan perlengkapan tes cepat tersebut harus terus digenjot untuk memenuhi kebutuhan tes cepat masal di seluruh Indonesia.

Baca juga: Cegah Covid-19, Sebanyak 72 Anggota PPSU Pondok Labu Jalani Rapid Test

Terlebih, Muhadjir mengatakan saat ini kebutuhan tes cepat sangat tinggi.

Pemerintah telah menyediakan sebuah gedung mangkrak di Bandung, Jawa Barat, yang dulunya akan digunakan untuk memproduksi vaksin flu burung untuk memproduksi perlengkapan tes cepat Covid-19.

Dengan semakin banyaknya perlengkapan tes cepat, maka akan memudahkan pengendalian Covid-19 di Indonesia.

"Dan kalau kita produksi dari dalam negeri, tingkat kompatibilitasnya lebih tinggi ketimbang dengan barang impor. Itulah keunggulan ketika kita menggunakan produk dalam negeri," lanjut Muhadjir.

Baca juga: Hasil Rapid Test Peserta UTBK Diubah Menjadi Reaktif, Ini Penjelasan Unair

Sebelumnya Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah menargetkan produksi alat tes cepat (rapid test) hingga dua juta unit.

Hal ini disampaikan Bambang, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (24/6/2020).

"Kami sedang memproduksi (alat) rapid test dengan target sampai dua juta unit, sekarang sudah 100 ribu unit dan sudah mulai dipakai," kata Bambang.

Tujuan memproduksi lebih banyak alat rapid test ini untuk mengurangi impor.

"Ini untuk membantu Gugus Tugas melakukan rapid test di Indonesia dan mengurangi kebutuhan impor akan rapid test," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com