Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Stigma, Belum Pasti Terjangkit Covid-19 tetapi Diminta Pergi dari Kost

Kompas.com - 09/07/2020, 13:50 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pejuang Petisi Tes Massal Covid-19, Meika Arista mengaku sempat menjadi korban stigmatisasi virus corona atau Covid-19.

Bahkan, ia sempat disuruh pergi dari kamar kost yang ia sewa karena diduga terjangkit Covid-19.

"Yang paling kena di psikis saya ketika malam itu pukul 09.00 sampai 11.00 itu saya tidak bisa tenang sama sekali. Saya pendatang saya, diusir waktu itu dan saya mau kemana," kata Mieka dalam diskusi online bertajuk 'Melawan Stigma, Memutus Corona', Kamis (9/7/2020).

Baca juga: Gugus Tugas: Komorbid Jadi Penyebab Tingginya Kasus Fatal Covid-19

Mieka bercerita, semua itu berawal dari ketika merasa kurang enak badan dan memutuskan untuk ke rumah sakit umum daerah terdekat.

Sesampainya di sana, dokter yang memeriksa Meika mengatakan bahwa kemungkinan ada virus yang menyerang tubuhnya dan disarankan untuk beristirahat di rumah.

Namun, kondisinya terus memburuk, ia pun memutuskan untuk ke rumah sakit swasta dan Meika dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19.

Di rumah sakit rujukan Meika tidak mendapat pemeriksaan dokter bahkan ia hanya sampai ke meja administrasi.

Alasannya, karena Meika dianggap belum perlu untuk ditangani dokter.

"Saya hanya dikasih obat langsung tanpa pemeriksaan dokter bahkan saya tidak diperiksa tensi darah," ujarnya.

Baca juga: Gugus Tugas: Hingga 5 Juli, 104 Daerah Berstatus Zona Hijau Covid-19

Ia pun membuat petisi untuk diadakan tes massal Covid-19, petisi itu diketahui oleh salah satu warga di lingkungannya dan menyebutnya sudah positif Covid-19.

"Waktu itu bulan Maret ketakutan masih tinggi tidak seperti sekarang," tuturnya.

Ia pun ditelpon oleh salah satu warga lainnya dan dimintanya untuk menujukkan surat bebas Covid-19.

Meika kemudian menjelaskan bagaimana runtutan pemeriksaan kesehatannya pada warga tersebut.

Baca juga: Gugus Tugas Minta Sosialisasi Covid-19 Gunakan Pendekatan Bersifat Kearifan Lokal

Warga itu tidak mau percaya dan meminta Meika untuk memanggil ambulans. Namun, layanan ambulans dari DKI Jakarta tidak meresponnya.

Warga tersebut pun akhirnya meminta Meika untuk keluar dari kamar kost demi keselamatan bersama.

Akan tetapi, melalui bantuan temannya, Meika tidak jadi ke luar dari kamar kost.

Beberapa hari kemudian, setelah bertemu dengan RW dan penyebar informasi yang tidak benar mengenai kondisinya, semua situasi kembali kondusif.

"Beliau (penyebar informasi tidak benar) hanya iseng saja mengabarkan bahwa saya positif virus corona," ucap Meika.

Baca juga: Gugus Tugas: Pakai Masker dengan Benar, Tekan Penularan Covid-19 hingga 50 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com